Ibadah Doa
Malang, 18 Maret 2008 selasa Sore)
Kita masih membahas nubuat keempat tentang nubuat tentang antikrist
Kita masih membahas nubuat keempat tentang nubuat tentang antikrist
Matius
24: 15, "Jadi
apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman
yang disampaikan oleh nabi Daniel—para pembaca hendaklah memperhatikannya--
Jadi antikrist
tampil sebagai pembinasa keji untuk memburu, membunuh dan membinasakan
anak-anak TUHAN/gereja TUHAN yang
tertinggal saat antikrist berkuasa di
bumi ini. Itu sebabnya kita harus
waspada.
Sikap kita
mulai sekarang harus menyingkir dari antikrist sampai penyingkiran besar-besaran yaitu saat antikrist
datang dibumi, berkuasa di bumi, kita diberi dua sayap
burung nasar yang besar untuk disingkirkan kepadang gurun
selama tiga setengah tahun lamanya; kita dipelihara, dilindungi oleh TUHAN secara langsung. Inilah penyingkiran secara besar-besaran.
Ada
tiga macam tindakan penyingkiran.
1.
ay 16 --> “orang di Yudea harus melarikan diri ke
pegunungan”,
2. ay 17
--> “orang
yang sedang diperanginan, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya”,
3.
ay18 --> “orang yang sedang diladang, jangan kembali
untuk mengambil pakaiannya”.
Kita masih tetap membahas
yang kedua yaitu “orang yang sedang diperanginan, janganlah ia turun untuk mengambil
barang-barang
dari
rumahnya”.
Peranginan itu tempat yang banyak angin = tempat yang sejuk, dan untuk sekarang
menunjuk kepada damai sejahtera. Sejuk/damai
tidak panas.
Damai sejahtera itu berarti tidak terpisah dari TUHAN dan
sesama, kalau hati kita tidak merasa damai, maka itu berarti kita sedang terpisah/sedang berada
dalam keadaan berperang dengan TUHAN dan juga dengan sesama. Inilah tindakan menyingkir yaitu kita hidup damai sejahtera, jangan iri, jangan marah, sebab itu merupakan sifat dari antikrist.
Kolose
1: 21, Juga kamu yang
dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran
seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Perbuatan yang jahat, hati dan pikiran dosa, merupakan kenyataan
hidup dari manusia yang seringkali
terpisah, bermusuhan, berperang dengan TUHAN dan
sesama sebab mempertahankan angan-angan pikiran yang berdosa dan jahat.
Bagaimana
jalan
keluarnya bagi kehidupan yang sudah berjauhan/bermusuhan
dengan TUHAN dan sesama, untuk dapat
kembali menyatu dengan TUHAN?
Kolose
1: 22, sekarang
diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk
menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Jalan keluarnya, kita harus diperdamaikan
oleh Darah YESUS/oleh
Korban Kristus supaya kita mengalami damai sejahtera dengan prosesnya: 1
Yohanes 1: 7, 9,
7. Tetapi jika
kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita
beroleh persekutuan seorang dengan yang lain dan darah Yesus, Anak-Nya itu,
menyucikan kita dari pada segala dosa.
9. Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Prosesnya sangatlah sederhana yaitu hanya
mengaku dosa dengan terang, dengan sejujur-jujurnya kepada TUHAN dan sesama.
Tetapi sangat
disayangkan diantara ayat 7 dan 9 ada ayat 8, ini yang justru sering terjadi yaitu banyak orang yang menipu
diri sendiri. Itu sebabnya kita harus berhati-hati --> 1 Yohanes 1: 8, Jika
kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan
kebenaran tidak ada di dalam kita.
Inilah yang justru sering terjadi yaitu banyak
hamba TUHAN dan anak TUHAN yang menipu diri sendiri,
artinya sudah berbuat dosa, sudah berkata dosa, sudah punya angan-angan/ pikiran dosa, tetapi tidak mau mengaku dosa, bahkan
cenderung menyalahkan orang lain = kebinasaan.
Orang yang menipu diri sendiri itu tidak memiliki kebenaran berarti kehidupan itu tetap
hidup dalam dosa itu sama dengan kebinasaan dan ini bukan
main-main sebab tetap berada dalam
hukuman TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Yang bagus adalah proses
diayat yang ke 9 yaitu mengaku dosa, dan ini yang positif --> 1 Yohanes 1: 9, Jika
kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Jika
kita mengaku dosa, Ia akan mengampuni segala dosa = Darah YESUS akan mengampuni segala dosa kita baik perkataan, perbuatan, angan-angan = hati yang berdosa diampuni dan
ditutup oleh Darah YESUS = dibenarkan sehingga kita diselamatkan,
tidak dihukum, tidak ada kebinasaan lagi.
ñ Itu sebabnya mari manfaatkan sebelum antikrist
tiba, dan salah satu tindakan kita adalah menyingkir = mengaku dosa =
hidup dalam damai sejahtera. Mengaku dosa, jangan menambah dosa dan juga jangan menyalahkan orang lain, menceritakan kesalahan orang, sebab ini akan menambah cepat
untuk diterkam oleh antikrist. Darah YESUS mengampuni dosa, menutupi dosa sampai tidak ada bekasnya
lagi/seperti kita tidak pernah berbuat dosa = kita dibenarkan oleh Darah YESUS
= diselamatkan/tidak
dihukum lagi. Semoga akita dapat mengerti.
Tetapi ini masih belum cukup, sebab seringkali setelah kita sudah diampuni, kita berbuat dosa lagi/kita sendiri yang membuka tutup itu = keluar dari gereja sudah berbuat dosa lagi. Itu sebabnya diperlukan lagi yang kedua yaitu:
Tetapi ini masih belum cukup, sebab seringkali setelah kita sudah diampuni, kita berbuat dosa lagi/kita sendiri yang membuka tutup itu = keluar dari gereja sudah berbuat dosa lagi. Itu sebabnya diperlukan lagi yang kedua yaitu:
ñ Darah YESUS aktif menyucikan kita dari segala kejahatan/dari segala dosa, artinya Darah
YESUS mencabut akar-akar dosa, sehingga kita
terlepas = mengalami kelepasan dari dosa
perbuatan, dosa perkataan dan juga angan-angan
hati yang berdosa berarti sama
dengan tadi di Kolose 1 “supaya kamu kudus” = kita dapat hidup suci.
Kalau baru
diampuni = benar/dibenarkan,
tetapi kita masih
dapat berbuat
dosa lagi, tetapi
kalau disucikan ini lebih tinggi, sebab Darah YESUS menyucikan kita dari segala dosa artinya Darah
YESUS mencabut akar-akar dosa sehingga kita
mengalami kelepasan dari perbuatan dosa, perkataan dosa, angan-angan hati yang
berdosa sehingga kita dapat hidup suci yaitu kita menghasilkan perbuatan suci,
perkataan suci, angan-angan hati yang suci, yang murni. Kita tidak merosot
dalam dosa lagi, kita tidak terperosok dalam dosa lagi tetapi justru kita meningkat = kita naik ke gunung penyembahan dan dapat
menyembah TUHAN.
Mazmur
24: 3-5,
3. "Siapakah yang boleh naik ke atas
gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
4. "Orang
yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada
penipuan dan yang tidak bersumpah palsu.
5. Dialah yang
akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
Jadi inilah jalan keluarnya/prosesnya supaya
hidup dalam damai sejahtera yaitu lewat pendamaian/diperdamaikan
oleh kematian TUHAN di kayu salib/Korban Kristus/oleh
darah YESUS yaitu kita mengaku dosa dengan terang
sejujur-jujurnya kepada TUHAN dan sesama,
kalau tidak, maka itu adalah menipu
diri sendiri dan akan binasa.
Hasilnya, kalau
di gunung itu “dialah yang akan menerima berkat dan
keadilan dari TUHAN” --> kalau kita menyembah TUHAN, maka kita akan menerima hujan berkat kemurahan atau anugerah TUHAN.
Gunung dengan dataran rendah itu berbeda, kalau di gunung
banyak hujan, itu sebabnya kita harus dekat dengan gunung/dekat dengan gunung penyembahan, jangan
menjauh dari gunung. Kalau kita dekat/menyembah TUHAN di gunung
penyembahan, maka kita akan menerima hujan berkat
kemurahan atau anugerah TUHAN.
Untuk apa/kegunaan dari hujan
berkat kemurahan/anugerah TUHAN? bukan untuk membuat banjir dan longsor tetapi
hujan berkat kemurahan/anugerah
TUHAN
dari surga diturunkan di gunung penyembahan di mana ada TUHAN YESUS, Elia dan
Musa.
1.
Kita tinjau dari Elia,
waktu Elia berdoa, hujan tidak turun tiga setengah
tahun, saat Elia berdoa, maka hujan turun = pemeliharaan. Kemurahan TUHAN untuk memelihara kehidupan kita secara jasmani dan rohani;
mulai sekarang di jaman yang sulit/krisis/jaman yang kering ini seperti jaman
Elia mengalami kekeringan --> sungai kering, sumber didunia kering, tetapi kita dipelihara oleh hujan berkat kemurahan sampai di jaman
antikrist yang akan berkuasa dibumi tiga setengah tahun
lamanya. Semoga kita mengerti.
Bukan berarti tidak boleh memiliki ijasah dan lain-lainnya, tetapi ijasah ini tidak dapat memelihara kita, apalagi saat jaman yang paling kering yaitu jaman antikrist, maka ijazah sudah tidak berlaku lagi. Pemeliharaan itu hanya berlaku lewat penyembahan kepada antikrist, siapa yang mau menyembah, maka kehidupan itu yang dapat hidup pada waktu itu.
Mari, bukan berarti tidak perlu memiliki ijazah, toko, modal, gaji --> silahkan!! tetapi berusahalah dihari-hari ini kita hidup dari kemurahan TUHAN sebab apa? sebab memang sistim kehidupan adalah sistim Kanaan/sistim surga yaitu tanahnya berlembah dan bergunung.
Kita tidak mampu kalau mau mengangkat air/memikul air untuk hidup, saya ini orang desa, dan saya melihat di desa-desa itu jangankan mau mengairi sawah, baru mau mengambil satu gentong untuk minum saja setengah mati. Dari pagi sampai tengah hari, turun kebawah, naik, duduk dulu untuk beristirahat --> itu baru untuk satu gentong. Bagaimana kalau mau menyiram satu hektar sawah? belum sampai, benihnya sudah mati terlebih dulu. Ini gambarannya.
Jadi sistim surga/sistim Kanaan, adalah lembah dan gunung yang hanya bergantung dari hujan kemurahan TUHAN/hujan dari langit. Hidup kita tidak tergantung pada ijazah, toko, gaji atau apapun dari bumi ini, sekalipun kita punya, tetapi kita bergantung hanya pada hujan berkat kemurahan dan ini yang akan bertahan sampai jaman antikrist bahkan sampai selama-lamanya.
Camkan baik-baik, kita boleh banyak belajar, sebagai siswa, mahasiswa/i yang memang tugasnya belajar, tetapi jangan lupa untuk menyembah TUHAN. Demikian bagi yang harus bekerja, dan juga bagi bapak dan ibu yang memiliki toko, memiliki ini dan itu dan juga yang harus bekerja yang keras, tetapi jangan lupa untuk menyembah TUHAN, sebab hidup kita terutama dari hujan kemurahan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Ini ditinjau dari Elia yang berdoa hujan tidak turun tiga setengah tahun, Elia berdoa turun hujan --> ini menunjuk hujan berkat kemurahan ini, untuk memelihara kehidupan kita secara jasmani rohani, mulai sekarang di jaman yang sulit, yang kering, yang krisis sampai zaman antikris tiga setengah tahun.
Bukan berarti tidak boleh memiliki ijasah dan lain-lainnya, tetapi ijasah ini tidak dapat memelihara kita, apalagi saat jaman yang paling kering yaitu jaman antikrist, maka ijazah sudah tidak berlaku lagi. Pemeliharaan itu hanya berlaku lewat penyembahan kepada antikrist, siapa yang mau menyembah, maka kehidupan itu yang dapat hidup pada waktu itu.
Mari, bukan berarti tidak perlu memiliki ijazah, toko, modal, gaji --> silahkan!! tetapi berusahalah dihari-hari ini kita hidup dari kemurahan TUHAN sebab apa? sebab memang sistim kehidupan adalah sistim Kanaan/sistim surga yaitu tanahnya berlembah dan bergunung.
Kita tidak mampu kalau mau mengangkat air/memikul air untuk hidup, saya ini orang desa, dan saya melihat di desa-desa itu jangankan mau mengairi sawah, baru mau mengambil satu gentong untuk minum saja setengah mati. Dari pagi sampai tengah hari, turun kebawah, naik, duduk dulu untuk beristirahat --> itu baru untuk satu gentong. Bagaimana kalau mau menyiram satu hektar sawah? belum sampai, benihnya sudah mati terlebih dulu. Ini gambarannya.
Jadi sistim surga/sistim Kanaan, adalah lembah dan gunung yang hanya bergantung dari hujan kemurahan TUHAN/hujan dari langit. Hidup kita tidak tergantung pada ijazah, toko, gaji atau apapun dari bumi ini, sekalipun kita punya, tetapi kita bergantung hanya pada hujan berkat kemurahan dan ini yang akan bertahan sampai jaman antikrist bahkan sampai selama-lamanya.
Camkan baik-baik, kita boleh banyak belajar, sebagai siswa, mahasiswa/i yang memang tugasnya belajar, tetapi jangan lupa untuk menyembah TUHAN. Demikian bagi yang harus bekerja, dan juga bagi bapak dan ibu yang memiliki toko, memiliki ini dan itu dan juga yang harus bekerja yang keras, tetapi jangan lupa untuk menyembah TUHAN, sebab hidup kita terutama dari hujan kemurahan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Ini ditinjau dari Elia yang berdoa hujan tidak turun tiga setengah tahun, Elia berdoa turun hujan --> ini menunjuk hujan berkat kemurahan ini, untuk memelihara kehidupan kita secara jasmani rohani, mulai sekarang di jaman yang sulit, yang kering, yang krisis sampai zaman antikris tiga setengah tahun.
2. Kita tinjau dari Musa, karena Musa tidak taat --> TUHAN
memerintahkan Musa untuk berbicara kepada batu agar batu mengeluarkan air,
tetapi waktu itu Musa marah, sehingga ia memukul batu itu. Mungkin waktu itu
Musa berpikir daripada ia memukul bangsa Israel/sidang jemaat yang membuatnya
merasa marah/jengkel karena selalu membuat keluh kesah maka ia memukul batu itu. Tetapi waktu itu Musa sudah tidak
menghargai kesucian TUHAN sehingga ia divonis tidak boleh masuk Kanaan.
Tetapi di gunung penyembahan, dalam Matius 17, Markus 9, Lukas 9, Musa dapat menjejakkan kaki di salah satu gunung di tanah Kanaan = masuk Kanaan. Artinya untuk sekarang kepada kita adalah hujan berkat kemurahan TUHAN untuk:
Tetapi di gunung penyembahan, dalam Matius 17, Markus 9, Lukas 9, Musa dapat menjejakkan kaki di salah satu gunung di tanah Kanaan = masuk Kanaan. Artinya untuk sekarang kepada kita adalah hujan berkat kemurahan TUHAN untuk:
l menghapus
segala kemustahilan atau untuk menyelesaikan masalah kita sampai pun yang sudah
mustahil,
l menolong
kita menyelesaikan masalah kita sampai pun yang sudah mustahil bagi kita.
Inilah, jika banyak menyembah dengan
sungguh-sungguh, maka tidak ada yang mustahil, saya sudah mengalami sendiri, sejak saya
sekolah, kemudian bekerja, kemudian meninggalkan
pekerjaan, saya hidup dari kemurahan TUHAN sampai saya berada ditempat ini, merupakan suatu yang mustahil bagi saya, tetapi tidak ada yang mustahil bagi TUHAN; bahkan sampai diijnkan TUHAN
membuka di Surabaya, mau beribadah dimana? Sebab kita tidak memiliki gedung, tetapi
TUHAN
memberikan secara mustahil bagi kita.
Kita memang hidup di lembah dan gunung yang hanya bergantung kepada hujan kemurahan TUHAN untuk:
Kita memang hidup di lembah dan gunung yang hanya bergantung kepada hujan kemurahan TUHAN untuk:
l memelihara
dan juga untuk menghapus kemustahilan,
l menolong
menyelesaikan segala masalah kita sampai pun yang mustahil bagi manusia, tidak
ada yang mustahil bagi TUHAN. Ini
ditinjau dari Musa.
3.
Kita tinjau dari TUHAN YESUS, akhirnya
tinggal YESUS Seorang Diri.
Awalnya ada tiga
orang yang bercakap-cakap, tiba-tiba tinggal TUHAN YESUS
Seorang Diri.
Wajah YESUS berubah, berkilau-kilau bagaikan matahari --> ini berkat hujan kemurahan ALLAH.
Kegunaan hujan berkat kemurahan ALLAH untuk mengubahkan kehidupan kita dari
manusia daging menjadi manusia yang rohani seperti YESUS. Keubahan ini dimulai dari hati dan pikiran yang harus sama dengan YESUS.
Wajah ini menunjuk
pada
hati dan pikiran, kalau hatinya gembira,
wajahnya menjadi bulat, sekali-pun kurus dapat menjadi bulat.
Seandainya pikiran/hati kusut, maka wajahnya juga kusut.
Itu sebabnya
pikiran dan hati/perasaan
harus
diubahkan
menjadi sama dengan TUHAN YESUS.
Filipi
2: 5, 8,
5. Hendaklah kamu
dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus,
8. Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
Taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib --> inilah hati dan pikiran dari
TUHAN YESUS.
Puncak dari pikiran perasaan TUHAN YESUS adalah taat sampai
mati di kayu salib. Taat dengar-dengaran
tanpa reserve apapun resikonya.
Sering kita taat kalau kita mengalami masalah-masalah yang gampang, tetapi kalau masalah yang mulai mengusik kita, mulai merugikan
kita, kita mulai tidak
taat --> jangan!! Harus taat
sampai mati di kayu salib, taat sampai daging tak bersuara, taat dengan resiko
apapun. Inilah keubahan
hidup yaitu taat dengar-dengaran.
Taat
dengar-dengaran ini mempermanensikan hujan berkat kemurahan TUHAN anugerah TUHAN di dalam hidup
kita; selama kita taat, maka kita hidup dari kemurahan/anugerah
TUHAN. Tetapi begitu kita tidak
taat, maka kita keluar dari kemurahan/anugerah TUHAN.
Jika ada
ketaatan, dalam ibadah, dalam bekerja
dan
dalam hal apa saja, akan mempermanensikan anugerah kemurahan TUHAN di dalam hidup kita, kita hidup dari kemurahan dan akan terjadi pengangkatan --> Filipi 2: 9, Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas
segala nama,
Kuasa
pengangkatan oleh TUHAN baik di dunia ini, kita dipermuliakan
seperti Yusuf dari liang tutupan, ia dapat menjadi perdana menteri.
Kuasa pengangkatan/keberhasilan
di dunia ini, kita diangkat dari kegagalan sampai pada
keberhasilan di dalam dunia, dan juga sampai keberhasilan yang tertinggi yaitu saat YESUS datang kembali ke
dua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, kita diangkat
diawan-awan bertemu dengan TUHAN sampai
diangkat lagi, ke tahta kerajaan
surga bersama dengan YESUS. Semoga
kita dapat mengerti.
Mari,
kita jangan
hidup dari yang lain, tetapi kita hidup dari
hujan berkat kemurahan anugerah TUHAN -->
ini sudah cukup untuk:
¢
memelihara,
¢
menolong,
¢
mengangkat kita sampai di awan-awan
yang permai.
TUHAN memberkati.
0 komentar:
Posting Komentar