Ibadah Doa Malang, 04 Maret 2008 (Selasa Sore)
Kita masih membahas nubuat yang keempat yaitu nubuat tentang antikrist --> Matius 24: 15-25,
Kita masih membahas nubuat yang keempat yaitu nubuat tentang antikrist --> Matius 24: 15-25,
Antikrist tampil sebagai pembinasa keji, waktu bangsa
Israel berada di Mesir, firaun
hanya memperbudak bangsa Israel,
tetapi begitu bangsa Israel keluar dari Mesir, firaun mengejar untuk membunuh dan membinasakan.
Begitu juga di akhir zaman/menjelang
gereja TUHAN keluar
dari dunia ini, dulu waktu Israel keluar dari Mesir mau ke laut
Kolsom, itu betul-betul firaun mengejar untuk membunuh, membinasakan. Dan
sekarang di akhir jaman/gereja TUHAN akan keluar dari dunia ini untuk bertemu
dengan TUHAN di awan-awan, maka antikrist tampil sebagai pembinasa keji untuk memburu, membunuh dan
membinasakan gereja TUHAN. Ini yang harus kita sadari.
Dan tindakan/sikap kita sekarang, adalah menyingkir dari antikrist.
Ada tiga macam tindakan penyingkiran.
Tindakan penyingkiran -->
Matius 24:
16-18,
1.
ay 16 --> “orang di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan”,
2.
ay 17 --> “orang
yang sedang diperanginan, jangan turun untuk mengambil barang dirumah,
3. ay18
--> “orang yang sedang diladang,
jangan kembali untuk mengambil pakaiannya”.
Kita masih akan
membahas tindakan penyingkiran yang pertama
Matius
24: 16, maka orang-orang yang di Yudea haruslah
melarikan diri kepegunungan.
Waktu
yang lalu kita sudah mendengar bahwa orang Yudea/orang yang
diselamatkan TUHAN harus melarikan diri ke pegunungan
--> itulah Yerusalem Baru/kesempurnaan.
Jadi inilah saudaraku,
naik ke pegunungan/tindakan penyingkiran/orang
Yudea melarikan diri ke pegunungan =
meningkatkan kerohanian kita atau memantapkan dan meningkatkan keselamatan yang
sudah kita terima dari TUHAN sampai dengan
kesempurnaan seperti YESUS supaya kita jangan diterkam oleh
antikrist.
Itu sebabnya
kita harus naik ke pegunungan/meningkatkan
kerohanian atau meningkatkan keselamatan sampai dengan kesempurnaan seperti YESUS, barulah kita aman.
Hagai
1: 8, Jadi naiklah ke
gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya
dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.
Perintah TUHAN lewat nabi Hagai --> naiklah ke gunung= Matius 24: 16,
orang Yudea harus naik ke pegunungan = meningkatkan keselamatan sampai dengan kesempurnaan.
Kalau dulu membangun
bait ALLAH
secara
jasmani, naik ke gunung untuk mengambil
kayu, sekarang ini,
naik ke gunung berarti meningkatkan keselamatan sampai
dengan kesempurnaan seperti YESUS lewat
pelayanan pembangunan tubuh Kristus/pembangunan
rumah yang rohani. Di mulai
dalam nikah, di penggembalaan/di gereja. Mari!
sungguh-sungguh melayani pembangunan tubuh Kristus. Semoga kita dapat
mengerti ini.
Tetapi untuk dapat meningkatkan keselamatan sampai kesempurnaan, ada syaratnya yaitu harus membawa
kayu. Kalau mau membangun
rumah ALLAH harus membawa kayu.
Saudara tahu kalau di gunung,
kayu itu bukan dalam bentuk papan-papan, tetapi masih dalam
bentuk pohon-pohon; kalau disuruh untuk membawa kayu untuk membangun bait ALLAH berarti pohonnya itu harus dipotong terlebih dahulu,
baru bisa dibuatkan
papan/balok untuk dipakai membangun rumah
ALLAH.
Jadi inilah syarat untuk meningkatkan kerohanian, untuk
meningkatkan keselamatan sampai kesempurnaan lewat pelayanan pembangunan tubuh.
Syarat masuk dalam pelayanan
pembangunan tubuh ini sama, yaitu kayu harus dipotong/mengalami
penyaliban/perobekan daging.
Jika kita mau meningkatkan
kerohanian,
tetapi kalau
daging-nya tidak dirobek, maka tidak akan mampu, sehingga tidak dapat masuk
pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Baru di dalam
nikah saja, sudah bosan, dalam
penggembalaan apalagi antar penggembalaan, sudah tidak terpikir sama sekali
kalau ada daging; itu sebabnya kayu itu harus dipotong/kayu harus lewat pemotongan atau lewat penyaliban/perobekan
daging.
Daging ini harus dirobek/perobekan
daging, apa yang harus dirobek? Dalam cerita ini,
TUHAN mengeluh --> Hagai 1: 2, 4,
2.
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum
tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
4. "Apakah
sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan
baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
Jadi,
yang yang
harus dirobek adalah egois/mementingkan
diri sendiri. Kalau untuk
TUHAN --> tunggu dulu!!
*
mau berdoa,
tunggu dulu sebab masih mengantuk,
masih ada urusan,
*
mau berkorban tunggu dulu, sebab masih mau membeli ini dan itu,
*
mau ikut serta
dalam kunjungan-kunjungan, tunggu dulu sebab masih sibuk. Ini-lah menjadi awasan
bagi TUHAN/cemburu bagi TUHAN. Egois/mementingkan
diri sendiri, kita harus betul-betul berhati-hati, dan ini yang harus
di robek.
Kalau kita mau tahu, saya Wijaya egois atau
tidak, saudara egois atau tidak, maka
prakteknya adalah:
1. Orang egois ini menjadikan rumah TUHAN sebagai reruntuhan,
sedangkan rumahnya sendiri bagus sekali, dipapani
dengan baik, ini orang egois, sebab dia sudah menerima
berkat dari TUHAN, sudah menerima
nafas dari TUHAN, tetapi
membiarkan rumah TUHAN dalam
reruntuhan. Ini orang yang benar-benar egois/mementingkan
diri sendiri, dengan praktek menjadikan rumah
TUHAN sebagai reruntuhan/tidak berguna.
Dulu mungkin gerejanya itu sudah bocor-bocor, sudah ambruk tetapi dibiarkan dulu, rumahku dulu mengganti papan dari kayu yang diukir, tetapi rumah TUHAN dibiarkan dulu sampai ambruk sehingga tidak ada orang yang beribadah sebab takut kalau beribadah nanti akan tertimpa reruntuhan.
Sekarang arti yang rohani, dulu yang jasmani betul-betul terjadi di ktb Hagai, dan untuk sekarang rumah TUHAN itulah kehidupan saya, dan juga kehidupan saudara. Seringkali kita menjadikan rumah TUHAN/ kehidupan yang dulunya sudah ditebus oleh Darah, tetapi menjadi reruntuhan yang tak berguna.
Arti rohani untuk sekarang adalah:
Dulu mungkin gerejanya itu sudah bocor-bocor, sudah ambruk tetapi dibiarkan dulu, rumahku dulu mengganti papan dari kayu yang diukir, tetapi rumah TUHAN dibiarkan dulu sampai ambruk sehingga tidak ada orang yang beribadah sebab takut kalau beribadah nanti akan tertimpa reruntuhan.
Sekarang arti yang rohani, dulu yang jasmani betul-betul terjadi di ktb Hagai, dan untuk sekarang rumah TUHAN itulah kehidupan saya, dan juga kehidupan saudara. Seringkali kita menjadikan rumah TUHAN/ kehidupan yang dulunya sudah ditebus oleh Darah, tetapi menjadi reruntuhan yang tak berguna.
Arti rohani untuk sekarang adalah:
l malas,
tidak setia dalam ibadah pelayanan = egois/menjadikan
rumah TUHAN
menjadi reruntuhan, suatu yang tak berguna artinya sekarang kehidupan yang
malas, tidak setia dalam ibadah pelayanan,
l tidak berguna.
Matius 25: 26, 30,
26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
30. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Inilah saudaraku --> tidak setia, tidak berguna = malas dalam ibadah pelayanan/ dalam jabatan pelayanan = dulu membiarkan rumah TUHAN dalam reruntuhan, tidak berguna.
Dan untuk ini bukan tanpa akibat, tetapi ada akibatnya yaitu: dia hidup dalam ratap tangis/hidup dalam suasana ratap tangis, kertak gigi, penderitaan lahir dan batin.
Matius 25: 26, 30,
26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
30. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Inilah saudaraku --> tidak setia, tidak berguna = malas dalam ibadah pelayanan/ dalam jabatan pelayanan = dulu membiarkan rumah TUHAN dalam reruntuhan, tidak berguna.
Dan untuk ini bukan tanpa akibat, tetapi ada akibatnya yaitu: dia hidup dalam ratap tangis/hidup dalam suasana ratap tangis, kertak gigi, penderitaan lahir dan batin.
Mari, kita
berusaha jangan egois, tetapi daging yang
egois harus disalibkan/dirobek
sehingga tidak
menjadikan rumah TUHAN itu menjadi reruntuhan yang tak berguna. Kalau tidak setia dan malas pasti akan menjadi jahat dan akan
mempengaruhi orang, jahat, dan akibatnya hidup dalam kertak
gigi/ratapan dan kertak gigi=
penderitaan lahir dan batin.
2.
orang egois menjadikan rumah TUHAN sebagai sarang penyamun
--> Markus 11: 17,
Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan
disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya
sarang penyamun!"
1.
Markus
11: 15, Lalu tibalah
Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah
Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja
penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
Menjadikan rumah TUHAN sebagai sarang penyamun artinya rumah TUHAN menjadi tempat jual beli = tempat mencari keuntungan-keuntungan jasmani/ perkara-perkara jasmani, sampai meja yang seharusnya diisi roti diganti dengan uang, hanya untuk mendapatkan keuntungan yang jasmani. Sudah tidak lagi memperhatikan Firman pengajaran yang benar/sudah tidak menghiraukan Firman; masuk gereja hanya untuk mendapatkan keuntungan/mendapatkan perkara jasmani, mendapatkan pujian, mendapatkan keuntungan.
Rumah TUHAN/kehidupan kita menjadi tempat roh jual beli yaitu merpati dijual sehingga tidak ada lagi ketulusan --> masuk gereja tidak dengan hati yang tulus, sebab hanya untuk mencari kedudukan, mencari muka. Apa yang benar dia jadikan salah hanya untuk mendapatkan keuntungan.
Hati-hati, di kantor, seringkali kalau kita mau mendapat keuntungan dari pimpinan, misalnya ketika ditanya --> bagaimana menurut anda? oooh baik pak, baik baik, padahal diluar dengan temannya, ia berkata pimpinan macam apa itu. Ini sudah tidak tulus, kalau sudah ada egois, mencari keuntungan, maka ada roh jual beli yang = roh dari antikrist.
Menjadikan rumah TUHAN sebagai sarang penyamun artinya rumah TUHAN menjadi tempat jual beli = tempat mencari keuntungan-keuntungan jasmani/ perkara-perkara jasmani, sampai meja yang seharusnya diisi roti diganti dengan uang, hanya untuk mendapatkan keuntungan yang jasmani. Sudah tidak lagi memperhatikan Firman pengajaran yang benar/sudah tidak menghiraukan Firman; masuk gereja hanya untuk mendapatkan keuntungan/mendapatkan perkara jasmani, mendapatkan pujian, mendapatkan keuntungan.
Rumah TUHAN/kehidupan kita menjadi tempat roh jual beli yaitu merpati dijual sehingga tidak ada lagi ketulusan --> masuk gereja tidak dengan hati yang tulus, sebab hanya untuk mencari kedudukan, mencari muka. Apa yang benar dia jadikan salah hanya untuk mendapatkan keuntungan.
Hati-hati, di kantor, seringkali kalau kita mau mendapat keuntungan dari pimpinan, misalnya ketika ditanya --> bagaimana menurut anda? oooh baik pak, baik baik, padahal diluar dengan temannya, ia berkata pimpinan macam apa itu. Ini sudah tidak tulus, kalau sudah ada egois, mencari keuntungan, maka ada roh jual beli yang = roh dari antikrist.
2. Maleakhi 3: 8, 9,
8. Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
9. Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Arti dari menjadikan rumah TUHAN yang pertama adalah datang ke gereja hanya untuk mencari keuntungan jasmani/ada roh jual beli tanpa lagi menghiraukan kebenaran/Firman pengajaran yang benar. Sudah tidak ada lagi kebenaran, tidak ada lagi ketulusan, sebab ketulusan/merpati juga sudah dijual. Kemudian arti selanjutnya adalah mencuri milik TUHAN itulah persepuluhan dan persembahan khusus. Itulah kehidupan yang menjadi sarang penyamun, bukan menjadi rumah doa.
Mari kembalikan persepuluhan, persembahan khusus yang menjadi milik TUHAN = kembalikan kepada TUHAN, jangan menjadi sarang penyamun.
Satu lagi artinya sarang penyamun itu tidak dapat menyembah TUHAN.
Tidak dapat menyembah TUHAN = bukan menjadi rumah doa lagi --> “Rumah Ku adalah Rumah doa, tapi kamu jadikan sarang penyamun”. Sarang penyamun = tidak ada doa, yang ada dansa-dansi/hura-hura. Karena tidak menyembah TUHAN/tidak mau menyembah TUHAN, maka dari mulut yang tidak menyembah TUHAN, keluar perkataan-perkataan yang sia-sia, banyak kata-kata yang tidak baik.
Jadi syarat membangun rumah ALLAH adalah memotong kayu/perobekan daging yaitu egois/mementingkan diri sendiri dengan praktek:
8. Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
9. Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Arti dari menjadikan rumah TUHAN yang pertama adalah datang ke gereja hanya untuk mencari keuntungan jasmani/ada roh jual beli tanpa lagi menghiraukan kebenaran/Firman pengajaran yang benar. Sudah tidak ada lagi kebenaran, tidak ada lagi ketulusan, sebab ketulusan/merpati juga sudah dijual. Kemudian arti selanjutnya adalah mencuri milik TUHAN itulah persepuluhan dan persembahan khusus. Itulah kehidupan yang menjadi sarang penyamun, bukan menjadi rumah doa.
Mari kembalikan persepuluhan, persembahan khusus yang menjadi milik TUHAN = kembalikan kepada TUHAN, jangan menjadi sarang penyamun.
Satu lagi artinya sarang penyamun itu tidak dapat menyembah TUHAN.
Tidak dapat menyembah TUHAN = bukan menjadi rumah doa lagi --> “Rumah Ku adalah Rumah doa, tapi kamu jadikan sarang penyamun”. Sarang penyamun = tidak ada doa, yang ada dansa-dansi/hura-hura. Karena tidak menyembah TUHAN/tidak mau menyembah TUHAN, maka dari mulut yang tidak menyembah TUHAN, keluar perkataan-perkataan yang sia-sia, banyak kata-kata yang tidak baik.
Jadi syarat membangun rumah ALLAH adalah memotong kayu/perobekan daging yaitu egois/mementingkan diri sendiri dengan praktek:
l menjadikan
rumah TUHAN
sebagai reruntuhan = tak berguna dan tidak setia artinya jahat dan malas = dalam suasana
kertak gigi,
l menjadikan
rumah TUHAN
sebagai sarang penyamun = roh jual beli, mencari keuntungan = tanpa
kebenaran, tanpa merpati = tanpa ketulusan lagi.
Mencuri milik TUHAN = masuk
dalam suasana kutukan
l dan tidak menyembah TUHAN = bukan menjadi rumah doa lagi; tidak
mau menyembah TUHAN melainkan
mengeluarkan perkataan-perkataan yang sia-sia, yang tidak baik seperti memfitnah, membicarakan kesalahan orang dan lain-lain.
sehingga kerohaniannya menjadi kering = mati rohani. Semakin banyak kata-kata salah yang keluar,
semakin kering rohani; sebaliknya, semakin
banyak kata-kata penyembahan, semakin bahagia =
semakin indah dihadapan TUHAN. Semoga
kita dapat mengerti.
3. 1 Korintus 6: 18-20,
18. Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
19. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
20. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan rohmu yang kedua-duanya adalah milik Allah,
Praktek yang ketiga menjadikan rumah TUHAN/bait-Nya menjadi tempat dari roh najis itulah percabulan/dosa sex dan dosa makan minum = tempatnya dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa sex dan makan minum. Inilah saudaraku, roh-roh najis/dosa sex dan makan minum, supaya rumah TUHAN jangan menjadi rumah yang najis = menjadi bait dari roh najis, sehingga TUHAN berkeluh kesah. Itu sebabnya kita mohon kepada TUHAN supaya kita menghindari roh najis lewat pandangan, lewat pikiran, lewat perbuatan. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau daging yang egois dirobek/disalibkan/kayu dipotong, daging dirobek disalibkan, maka Roh Kudus akan turun untuk mengurapi dan memenuhi kehidupan kita. Sehingga fungsi kehidupan kita/rumah ALLAH kembali menjadi rumah Roh Kudus/tempatnya Roh Kudus, bukan tempat dari roh lain, sebab:
18. Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
19. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
20. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan rohmu yang kedua-duanya adalah milik Allah,
Praktek yang ketiga menjadikan rumah TUHAN/bait-Nya menjadi tempat dari roh najis itulah percabulan/dosa sex dan dosa makan minum = tempatnya dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa sex dan makan minum. Inilah saudaraku, roh-roh najis/dosa sex dan makan minum, supaya rumah TUHAN jangan menjadi rumah yang najis = menjadi bait dari roh najis, sehingga TUHAN berkeluh kesah. Itu sebabnya kita mohon kepada TUHAN supaya kita menghindari roh najis lewat pandangan, lewat pikiran, lewat perbuatan. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau daging yang egois dirobek/disalibkan/kayu dipotong, daging dirobek disalibkan, maka Roh Kudus akan turun untuk mengurapi dan memenuhi kehidupan kita. Sehingga fungsi kehidupan kita/rumah ALLAH kembali menjadi rumah Roh Kudus/tempatnya Roh Kudus, bukan tempat dari roh lain, sebab:
l TUHAN tidak mau ada roh jual beli,
l TUHAN tidak mau ada roh najis,
l TUHAN tidak mau ada roh yang tidak setia, dan juga roh
egois, tetapi TUHAN menginginkan Roh Kudus yang ada didalam kita/bait ALLAH sehingga kita dapat menjadi bait dari Roh Kudus = kembali kepada
fungsi yang benar.
Kegunaan Roh
Kudus adalah untuk menjadikan kita menjadi rumah doa, kalau kita menjadi rumah dari Roh Kudus, maka otomatis kita menjadi rumah
doa --> Roma 8:
26, Demikian juga Roh membantu kita dalam
kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi
Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
terucapkan.
Dengan
keluhan dan erangan/keluhan tak
terucapkan kepada TUHAN bagaikan
wanita yang mau melahirkan = penyembahan.
Kalau ada rumah
Roh Kudus
(1
Korintus) = daging dipotong/disalibkan,
roh najis dibuang, roh jual beli dibuang, roh egois dibuang maka Roh Kudus
turun mengurapi/memenuhi kehidupan kita, dan kita menjadi rumah doa, sebab
Roh Kudus akan membantu/menolong
kita dari kelemahan-kelemahan daging yang tidak dapat
menyembah TUHAN agar kita dapat menyembah kepada TUHAN dengan
keluhan dan erangan-erangan sampai kehadirat TUHAN.
Hasilnya:
a) Roma 8: 22, 23,
22. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin
23. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Hasil pertama terjadi pembebasan tubuh/kelahiran baru = pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai satu waktu menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS/sempurna seperti TUHAN YESUS, dan merupakan mujizat yang terbesar dan yang tidak dapat dilakukan oleh siapapun, setan- pun tidak bisa melakukan.
Keubahan hidup yang nomor satu sebab jika sakit menjadi sembuh, miskin menjadi kaya --> silakan!! Apalagi sekarang ini banyak yang diminta oleh orang, tetapi tanpa keubahan hidup, maka semuanya akan menjadi sia-sia sebab hanya sampai di liang kubur/hanya sampai kepada kebinasaan.
Itu sebabnya, nomer satu kita harus mencari ini, yaitu mujizat yang terbesar yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, sedikit demi sedikit sampai satu waktu kita diubah menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS dan dimulai dengan tidak berdusta.
22. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin
23. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Hasil pertama terjadi pembebasan tubuh/kelahiran baru = pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai satu waktu menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS/sempurna seperti TUHAN YESUS, dan merupakan mujizat yang terbesar dan yang tidak dapat dilakukan oleh siapapun, setan- pun tidak bisa melakukan.
Keubahan hidup yang nomor satu sebab jika sakit menjadi sembuh, miskin menjadi kaya --> silakan!! Apalagi sekarang ini banyak yang diminta oleh orang, tetapi tanpa keubahan hidup, maka semuanya akan menjadi sia-sia sebab hanya sampai di liang kubur/hanya sampai kepada kebinasaan.
Itu sebabnya, nomer satu kita harus mencari ini, yaitu mujizat yang terbesar yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, sedikit demi sedikit sampai satu waktu kita diubah menjadi sama mulia dengan TUHAN YESUS dan dimulai dengan tidak berdusta.
b) Keluaran 3: 7, 8,
7. Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
8. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
Ayat 7: “dan Aku telah mendengar seruan mereka” --> mendengar, dalam terj. lama disebut dengan erangan mereka. Kita bandingkan dengan Keluaran 6: 4 “ Aku mendengar erangan Bangsa Israel”.
Ayat 8: “menuntun mereka keluar dari negeri itu” --> kemana?
“ke suatu negeri yang baik dan luas”= ke negeri yang baik dan luas.
Yang kedua, kalau kita mengeluh dan mengerang maka TUHAN akan mendengar keluhan dan erangan kita sehingga TUHAN menolong kita “Aku akan melepaskan mereka dari penderitaan mereka” TUHAN menolong kita tepat pada waktu- Nya, = melepaskan kitadari masalah-masalah tepat pada waktu Nya. Kita jangan mengeluh kepada orang lain, tetapi mari, mengeluh dan mengerang kepada TUHAN; kalau kita sungguh-sungguh mengeluh dan mengerang, maka TUHAN akan mendengar sehingga TUHAN menolong kita dan melepaskan kita dari masalah/dari penderitaan tepat pada waktu Nya.
Saya bandingkan dengan Roma 8: 28, Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
ALLAH turut bekerja dan akan menjadikan semua baik = TUHAN menolong dan menjadikan semuanya baik, kalau kita mengeluh dan mengerang, TUHAN menolong dari segala masalah kita tepat pada waktu Nya.
Kemudian bukan hanya menolong dan menjadikan semuanya baik, tetapi TUHAN juga akan menuntun kita. Sebab kalau tersesat, tidak akan ada gunanya. Kalau kita mengeluh dan mengerang, maka TUHAN:
7. Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
8. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
Ayat 7: “dan Aku telah mendengar seruan mereka” --> mendengar, dalam terj. lama disebut dengan erangan mereka. Kita bandingkan dengan Keluaran 6: 4 “ Aku mendengar erangan Bangsa Israel”.
Ayat 8: “menuntun mereka keluar dari negeri itu” --> kemana?
“ke suatu negeri yang baik dan luas”= ke negeri yang baik dan luas.
Yang kedua, kalau kita mengeluh dan mengerang maka TUHAN akan mendengar keluhan dan erangan kita sehingga TUHAN menolong kita “Aku akan melepaskan mereka dari penderitaan mereka” TUHAN menolong kita tepat pada waktu- Nya, = melepaskan kitadari masalah-masalah tepat pada waktu Nya. Kita jangan mengeluh kepada orang lain, tetapi mari, mengeluh dan mengerang kepada TUHAN; kalau kita sungguh-sungguh mengeluh dan mengerang, maka TUHAN akan mendengar sehingga TUHAN menolong kita dan melepaskan kita dari masalah/dari penderitaan tepat pada waktu Nya.
Saya bandingkan dengan Roma 8: 28, Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
ALLAH turut bekerja dan akan menjadikan semua baik = TUHAN menolong dan menjadikan semuanya baik, kalau kita mengeluh dan mengerang, TUHAN menolong dari segala masalah kita tepat pada waktu Nya.
Kemudian bukan hanya menolong dan menjadikan semuanya baik, tetapi TUHAN juga akan menuntun kita. Sebab kalau tersesat, tidak akan ada gunanya. Kalau kita mengeluh dan mengerang, maka TUHAN:
◦
akan mengulurkan
Tangan untuk menolong
kita, menjadikan semua baik
◦ dan
TUHAN mengulurkan Tangan
untuk menuntun kita ke tanah Kanaan Samawi dan sekarang,
menuntun kita ke Yerusalem Baru/tempat
penggembalaan terakhir = tanah yang
baik.
TUHAN mengulurkan tangan untuk menolong menjadikan semua baik, dan juga menuntun kita sampai Yerusalem Baru,
sehingga mujizat secara jasmani
juga akan terjadi --> Wahyu 7: 17, Sebab
Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air
kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Air mata dihapus = bahagia, TUHAN akan menuntun kita ke masa depan yang baik dan bahagia, air mata dihapus sampai ke tempat terakhir/tempat penggembalaan terakhir itulah Yerusalem baru, kita bersama dengan Dia untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Air mata dihapus = bahagia, TUHAN akan menuntun kita ke masa depan yang baik dan bahagia, air mata dihapus sampai ke tempat terakhir/tempat penggembalaan terakhir itulah Yerusalem baru, kita bersama dengan Dia untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Mari, saudaraku, kalau kita:
~
masih seperti reruntuhan, mari perbaiki, rumah TUHAN jangan menjadi sarang
penyamun --> perbaiki, jangan menjadi tempat dari roh najis, mari perbaiki, biar-lah sekarang ini.
~
rumah TUHAN menjadi tempat Roh Kudus,
~
rumah TUHAN menjadi rumah doa --> kita mengeluh mengerang, dan TUHAN akan mengulurkan Tangan untuk membuat segala sesuatu menjadi untuk
kita sekalian.
TUHAN memberkati kita.
0 komentar:
Posting Komentar