29 – 7 – 2007
Kita masih tetap dengan pelajaran dari Ktb Yudas,
yang hanya memiliki satu pasal, dan di dalam susunan tabernakel terkena pada
tudung kulit lumba-lumba yang menunjuk pada suatu perlindungan dan pemeliharaan
TUHAN kepada gereja yang benar/gandum dan sekaligus merupakan pemisahan dengan
gereja yang palsu/ilalang.
Ada empat macam gereja yang palsu yaitu:
© Gereja yang tidak tergembala >>> ay 4.
© Gereja sistim taurat >>> ay 5.
© Gereja setan seperti Sodom dan Gomora >>> ay 6 &
ay 7.
© Gereja daging >>> mulai ay 8.
Yudas 1
: 13 >>> gereja daging
Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan
keaiban mereka sendiri; mereka bagaikan bintang-bintang yang baginya telah
tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya.
Kita sudah membahas bagian 13b yaitu tentang
bintang-bintang yang gugur. Kita harus berhati-hati, sebab masih akan terjadi lagi
yaitu sepertiga bintang di langit akan diseret oleh ekor naga dan dicampakkan
ke bumi dan akan binasa untuk selama-lamanya.
Kita akan membahas bagian yang 13a yaitu: mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang
membuihkan keaiban mereka sendiri;
5. Tetapi
apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya
kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan
tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
6. Hendaklah ia
memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang
sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
7. Orang yang
demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
8. Sebab orang
yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Jadi pengertian dari ombak laut yang ganas ialah hati yang
bimbang menghadapi pencobaan-pencobaan maupun menghadapi angin
pengajaran-pengajaran sesat/palsu.
Akibatnya: hidupnya tidak
tenang/tidak damai.
*Ay
7 >>> karena bimbang, maka ia tidak mendapatkan apa-apa/sesuatu
dari TUHAN. Itu
sebabnya kita harus menjaga supaya hati kita jangan menjadi bimbang.
*Ay 5 >>> orang
bimbang itu kekurangan hikmat = tidak bijaksana. Di dalam Matius 7 dikatakan, ia
bagaikan bangunan yang rubuh >>> Matius
7 : 26, 27,
26.Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini
dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan
rumahnya di atas pasir.
27. Kemudian
turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga
rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Tidak bijaksana = mendengarkan Firman, tetapi
tidak yakin sehingga tidak mempraktekkan dan bangunan rohaninya akan rubuh.
Hebat kerusakannya = tidak dapat dibangun kembali.
Bangunan rohani rubuh = dikalahkan oleh setan tri
tunggal yaitu:
-
hujan yang datang dari atas = setan dengan roh najis.
-
angin = di darat = nabi palsu dengan pengajaran palsu.
-
banjir = dari laut = antikrist dengan kekuatan mammon.
Rubuh = kalah = gugur dari iman = binasa.
Itu sebabnya dihari-hari ini, kita jangan bimbang
di saat menghadapi pencobaan, di saat menghadapi pengajaran-pengajaran palsu
tetapi biarlah kita menjadi orang yang bijaksana yaitu orang yang
dengar-dengaran.
Kalau hati tidak bimbang,
kita menjadi orang Kristen yang dengar-dengaran dan bijaksana >>> Matius 7 : 24, 25,
24. "Setiap
orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang
yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
25. Kemudian
turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah
itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Kalau kita dengar-dengaran/menjadi orang yang bijaksana, maka hasilnya:
-
kita menjadi kokoh/tahan uji menghadapi
pekerjaan/serangan dari setan tri tunggal.
-
menyelesaikan segala masalah, sebab dengar-dengaran itu
adalah hikmat dari TUHAN.
-
orang yang bijaksana bagaikan bintang-bintang yang
bercahaya/ia dipakai oleh TUHAN.
Daniel 12 : 3, Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti
cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti
bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Sekarang ini, TUHAN sedang mencari orang yang dengar-dengaran dan akan
diangkat menjadi bintang-bintang yaitu kehidupan yang dipakai oleh TUHAN
menjadi berkat bagi banyak orang/menuntun
banyak orang kepada kebenaran/sampai kepada kesempurnaan. Orang yang
dengar-dengaran akan tetap untuk selama-lamanya/tidak gugur. Inilah gereja
daging seperti ombak laut yang ganas dan untuk sekarang berarti hati yang
bimbang dan karena bimbang, maka tidak dapat dengar-dengaran. Tetapi gereja
yang benar tidak bimbang tetapi bijak-
sana/dengar-dengaran. Itu sebabnya sekarang ini kita harus sungguh-sungguh:
-
dengar-dengaran/bijaksana.
-
tahan uji.
-
masalah selesai sehingga
-
kita diangkat menjadi bintang untuk selama-lamanya karena
tidak gugur.
Di saat kita menghadapi pencobaan, maka kita harus
banyak mendengarkan Firman TUHAN sampai dengar-dengaran, ini yang menyelesaikan
masalah dan masalah itu selesai. Saya sangat bersedih jika ada kehidupan yang
tidak dapat datang ke gereja karena mengalami pencobaan yang berat >>>
ini merupakan hal yang salah. Sebab justru di dalam menghadapi pencobaan/teror
dari setan kita harus banyak mendengarkan Firman, dan jangan bimbang tetapi
dengar-dengaran /mempraktekkan Firman. Semoga kita mengerti.
Yesaya 57 : 20, 21,
20. Tetapi
orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat
tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
21. Tiada damai
bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.
Jadi arti dari ombak di laut yang ganas
selanjutnya adalah orang-orang yang fasik/jahat. Inilah gereja daging
yaitu kehidupan yang jahat dan fasik. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah
anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN, tetapi mereka jahat dan fasik.
Orang-orang yang fasik dan jahat itu menghasilkan
dua hal yaitu sampah dan lumpur.
Pengertian dari *sampah menunjuk pada kehidupan yang tidak berguna.
Kehidupan yang tidak berguna itu:
-
menjadi beban bagi orang lain, tidak menjadi berkat.
Dihari-hari ini, kita jangan menjadi beban bagi orang lain, tetapi kita harus
menjadi seperti bapak kita Abraham yang diberkati dan menjadi berkat bagi orang
lain.
-
di dalam injil Matius 25, tidak berguna itu = tidak
setia. Orang yang tidak setia, di hadapan TUHAN, ia tidak berguna sebab seperti
sampah.
Matius 25 : 26, 30,
26. Maka jawab
tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa
aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana
aku tidak menanam?
30. Dan
campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap.
Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Malas dan tidak setia = tidak berguna bagaikan
sampah.
Sampah ini adalah kehidupan yang menjadi beban
bagi orang lain sampai satu waktu menjadi sampah masyarakat. Itu sebabnya
biarlah dihari-hari ini kita dapat menjadi orang yang sungguh-sungguh setia
kepada TUHAN, sekalipun masih penuh dengan kekurangan di dalam pelayanan kita,
tetapi kalau kita setia maka kesetiaan itu akan menutupi segala
kelemahan-kelemahan kita.
Sebagai contoh:
-
Mungkin sebagai seorang gembala, saya tidak fasih dalam
berkhotbah, tetapi kalau setia, maka lama kelamaan kelemahan itu akan tertutup.
-
Demikian juga dengan saudara yang menyanyi, mungkin
terdengar sumbang atau juga tidak mengerti notasi, tetapi kalau setia berlatih
dan menyanyi, maka lama kelamaan, kelemahan itu akan tertutup. Tetapi sekalipun
saudara pandai, tetapi kalau tidak setia, maka tidak akan berguna dan di
hadapan TUHAN hanya sebagai sampah.
*lumpur,
kalau
lumpur, maka kita ingat akan lumpur dosa.
Lumpur ini menunjuk pada dua hal
yaitu:
ñ
perbuatan-perbuatan dosa/perbuatan-perbuatan daging >>> Galatia 5 : 19 -21,
19. Perbuatan
daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
20. penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah,
21. kedengkian,
kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan
kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal
yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
ay 20 >>> perseteruan/berseteru itu bagaikan menghasilkan lumpur.
Di dalam rumah tangga, jika suami dan isteri berseteru >>> suami dan
isteri membawa lumpur, maka anak-anak akan terkena percikkan lumpur yang di
dalam istilah sehari-hari adalah kena getahnya. Demikian juga di dalam gereja,
jika ada yang berseteru, maka suasana akan menjadi tidak enak sebab semuanya
bagaikan terkena lumpur.
ay 21 >>> perbuatan-perbuatan dosa/lumpur tidak dapat masuk ke
dalam kerajaan surga.
Misalnya di dalam rumah tangga, jika suami dan isteri sudah menjadi
fasik/bagaikan ombak yang membawa lumpur, maka kata-kata yang keluar adalah
“ceraikan aku”. Ini benar-benar merupakan kata-kata yang sia-sia dan yang akan
mengeruhkan suasana sehingga suasana menjadi tidak ada damai. Dengan perkataan
yang sia-sia menjadikan suasana tidak ada damai.
Mari saudaraku! jangan sampai
tidak ada damai/mengeruhkan suasana, baik itu di dalam rumah tangga, maupun di
gereja jangan sampai gereja menjadi tempat untuk bergosip. Jika tidak ada damai
di dalam rumah tangga maupun di gereja, berarti tidak ada pelayanan
pendamaian = tidak ada Imam Besar Yang hadir dan ini sangatlah
merugikan. Itu sebabnya kita harus menjaga perkataan-perkataan kita, dan ini
bukan berarti kita harus bisu, tetapi berbicara jangan bergosip sebab akan
menimbulkan kekeruhan, sehingga tidak ada damai dan juga tidak ada
pelayanan Imam Besar sehingga kita rugi datang beribadah. Semoga kita dapat
mengerti.
Jika ada perbuatan/perkataan lumpur, ini juga
termasuk mengeruhkan Firman pengajaran yang benar dan jernih dan ini adalah
tabiat dari kambing. Sehingga Firman pengajaran ini akan dihina oleh orang dan
orang sudah tidak mau datang.
Yehezkiel 34 : 18, 19,
18. Apakah belum
cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang
rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu?
Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu
kamu keruhkan dengan kakimu?
19. Apakah
domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan
meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?
Inilah tabiat dari kambing yaitu egois. Orang fasik/orang jahat adalah
ombak yang ganas >>> kehidupan Kristen/hamba TUHAN/anak TUHAN yang
fasik dan jahat = kambing >>> memiliki sifat egois sampai mengeruhkan
Firman pengajaran yang benar sehingga orang lain tidak mau menerima/makan
Firman pengajaran karena rumput sudah diinjak-injak dan air sudah menjadi
seperti lumpur bahkan mereka menghina/mencela Firman pengajaran yang benar. Ini
yang harus menjadi koreksi bagi kita semua terutama bagi saya.
Kalau orang fasik/gereja palsu
bagaikan ombak yang ganas/kambing yang membuat pengajaran menjadi keruh, tetapi
sekarang ini kita mohon supaya kita jangan mengeruhkan Firman pengajaran tetapi
menghiasi Firman pengajaran yang di mulai dari kehidupan nikah, juga di dalam
ibadah pelayanan di saat kita mengunjungi tempat-tempat lain dengan menjaga
perkataan dan perbuatan kita.
Titus 2 : 6 - 10,
6. Demikian
juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam
segala hal
7. dan
jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau
jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
8. sehat dan
tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada
hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.
9. Hamba-hamba
hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka,
jangan membantah,
10. jangan
curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka
dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
*Bagi kaum muda juga harus
menguasai diri >>> jika teman-teman kalian memakai pakaian yang
menonjolkan daging, jangan kalian ikuti. Sebab kita memang sudah dipercayakan
Firman pengajaran oleh TUHAN dan jika saudara mau menerima, maka saudara harus
konsekuen. Sekalipun pakaian itu lagi musim modelnya, kita boleh meniru asal
sesuai dengan Firman pengajaran. Semoga kita dapat mengerti.
*Bagi hamba-hamba TUHAN, jika
memberitakan Firman harus sehat/tidak bercela/tidak bisa difitnah/tidak bisa
ditunjuk kesalahannya.
*Bagi yang bekerja sebagai bawahan
harus taat kepada tuannya/pimpinan sebab ini berarti menghiasi pengajaran.
Kalau terus bertentangan, berarti tidak menghiasi pengajaran tetapi mengeruhkan
>>> katanya orang Kristen, katanya berpegang pada Firman pengajaran
tetapi perbuatannya seperti itu.
Dihari-hari ini, kita harus
menghiasi Firman pengajaran, kita jangan menjadi seperti ombak yang ganas/orang
fasik/jahat/kambing yang mengeruhkan, membawa lumpur dan sampah sehingga Firman
pengajaran menjadi keruh. Inilah pengertian yang kedua dari gereja daging
bagaikan ombak laut. Jika kita menghiasi Firman pengajaran, itu berarti kita
menghiasi diri sendiri. Memuliakan Firman pengajaran = diri sendiri akan
menjadi mulia sedikit demi sedikit sampai menjadi sama mulia dengan TUHAN
YESUS.
Pengajaran kita adalah
pengajaran Mempelai, jika kita menghiasi pengajaran Mempelai, berarti kita
menghiasi Mempelai >>> kita dihiasi dan dimuliakan sampai dapat
menjadi Mempelai Wanita Surga. Orang akan melihat bahwa kita ini cocok/sejalan
dengan pengajaran Mempelai karena cara kita berjalan, berkata-kata, berpakaian, di kantor, di dalam pelayanan
semuanya cocok dengan pengajaran dan ini berarti seluruh kehidupan kita dihiasi
sampai kita menjadi Mempelai Wanita Surga. Semoga kita dapat mengerti.
Wahyu 17 : 1,15,
1. Lalu
datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan
berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan
atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
15.Lalu ia
berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur
itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
Perempuan Babel duduk di tempat yang banyak airnya >>> menunjuk
pada bangsa-bangsa = air laut yang ganas.
Kita akan mencocokkan dengan ktb Yesaya
17 : 12, 13,
12.Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut
seperti ombak laut menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti
gaduhnya air yang hebat!
13. Suku-suku
bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya,
sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru seperti sekam di tempat penumbukan
dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.
Jadi, dari ketiga ayat ini yaitu :
Wahyu 17 : 1 >>> Babel duduk di tempat yang banyak airnya.
Wahyu 17 : 15 >>> banyak air/air yang banyak, banyak
bangsa-bangsa.
Yesaya 17 : 12 >>> bangsa-bangsa itu bagaikan ombak laut yang
menderu.
Jadi pengertian yang ketiga dari gereja daging yang bagaikan ombak laut
adalah kehidupan
yang diduduki/dikuasai oleh perempuan Babel.
Ini merupakan sesuatu yang sangat dahsyat. Inilah gereja palsu
>>> mengakui diri sebagai gereja TUHAN/anak TUHAN/hamba TUHAN, tetapi seperti
ombak laut yang ganas sebab:
-
Hatinya selalu bimbang sehingga tidak percaya kepada
Firman TUHAN.
-
Menjadi orang yang fasik/jahat/kambing/egois.
-
Kehidupan yang diduduki/dikuasai oleh perempuan Babel.
Kehidupan yang dikuasai oleh Babel sungguh-sungguh mengerikan sebab Babel
ini menunjuk pada roh jahat dan roh najis >>> Wahyu 18 : 2, Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya:
"Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi
tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat
bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Roh jahat dan roh najis adalah serigala dan burung
sampai TUHAN mengeluh >>> ‘serigala
sudah memiliki liang, burung sudah punya sarang, tetapi Anak Manusia belum
memiliki tempat untuk meletakkan KepalaNYA.’ Inilah gereja palsu sebab
kepalanya bukanlah YESUS, bukan Firman pengajaran yang benar tetapi serigala
dan burung. Puncak dari roh jahat adalah keinginan/ikatan akan uang sedangkan
puncak dari roh najis adalah dosa makan minum dan kawin mengawinkan/dosa sex.
Ini yang berkuasa pada gereja yang palsu, bukan lagi mengutamakan Firman
pengajaran yang benar yaitu YESUS sebagai Kepala tetapi serigala dan burung
yang ada di sana >>> yang hanya digembar-gemborkan dan yang
dipermasalahkan hanyalah uang saja. Padahal TUHAN katakan bahwa uang itu adalah
masalah kecil, yang harus diutamakan adalah Firman pengajaran itulah YESUS
sebagai Kepala.
Jika
sudah ada uang yang diutamakan/serigala yang adalah roh jahat, pasti ada roh
najis >>> kedua ini merupakan duet/pasangan. Maafkan saudaraku! bukan
berarti tidak boleh memiliki uang >>> silahkan! Gereja memiliki banyak
uang >>> silahkan! Tetapi bukan itu yang diutamakan dan
digembar-gemborkan sebab nanti akan menjurus kepada keinginan akan uang/ikatan
akan uang seperti Yudas. Semoga kita dapat mengerti. Inilah kehidupan yang
diduduki/dikuasai oleh Babel yang adalah roh jahat dan roh najis.
Akibatnya, kehidupan itu tidak berubah/tidak
mengalami keubahan hidup. Kalau di dalam gereja TUHAN bukan Firman
pengajaran yang benar/bukan YESUS sebagai Kepala yang diutamakan, maka tidak
akan terjadi keubahan hidup >>> beribadah tetapi tidak mengalami
keubahan hidup.
2
Timotius 3 : 1 - 5,
1. Ketahuilah
bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
2. Manusia akan
mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan
membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi
pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima
kasih, tidak mempedulikan agama,
3. tidak tahu
mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang
diri, garang, tidak suka yang baik,
4. suka
mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu
dari pada menuruti Allah.
5. Secara
lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
*Masa yang sukar ini termasuk di dalam gereja TUHAN,
sukar apa? Sukar berubah.
*Hamba uang >>> uang menjadi
kebanggaannya/yang diutamakan hanyalah hal yang jasmani dan ini sangatlah
berbahaya sebab sudah menggeser YESUS sebagai Kepala.
*tidak memperdulikan agama >>> ini
bukannya atheis/tidak berTuhan, tetapi menyamakan semua agama, mempelajari dan
membandingkan agama yang satu dengan agama yang lain bahkan mempelajari
ajaran-ajaran setan. Inilah kalau bukan YESUS/Firman pengajaran Yang diutamakan
tetapi lebih mengutamakan keuangan yaitu serigala dan burung, pasti larinya
kearah ini yaitu tidak memperdulikan agama. Itu sebabnya kita harus
berhati-hati sebab terlihat berhasil karena memiliki uang yang banyak tetapi
YESUS sudah tergeser dari tempat itu/tidak ada lagi Firman pengajaran yang
benar.
*menjalankan ibadah/beribadah >>>
melayani, tetapi ini adalah gereja palsu sebab mereka memungkiri kekuatan
ibadah. Kekuatan ibadah = Firman pengajaran yang benar >>> ini sudah
tidak diutamakan lagi, jarang diperbincangkan lagi. Jika kita menolak kekuatan
ibadah, maka kita tidak akan berubah sebab Babel/serigala dan burung yang akan
menduduki/menjadi kepala/uang yang menjadi kepala. Kalau uang sudah menjadi
kepala, sebentar lagi roh najis juga akan menjadi kepala. Tinggal menunggu
waktu sebab duet ini tidak pernah gagal. Ini benar-benar berbahaya. Tidak
berubah sebab sudah dicap oleh antikrist dengan angka delapanbelas yaitu 6.6.6.
Babel ini adalah mempelai dari antikrist. Dan ini yang akan dibinasakan oleh
TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Kita tidak dapat
bermain-main dengan ombak laut yang ganas sebab sasaran dari ombak laut yang
ganas itu >>> Matius 14 : 24, 25, 29 - 31,
24.Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari
pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
25. Kira-kira
jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
29. Kata Yesus:
"Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air
mendapatkan Yesus.
30. Tetapi
ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak:
"Tuhan, tolonglah aku!"
31. Segera Yesus
mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang
percaya, mengapa engkau bimbang?"
Ay 30 >>> angin itu selain menghantam perahu, juga
menghantam pribadi.
Ay 31 >>> bimbang, ini berbahaya. Kalau sudah bimbang/hati
mendua, maka pasti dapat menjadi fasik dan kemudian menjadi Babel. Petrus sudah
dihantam oleh gelombang sekalipun ia adalah seorang hamba TUHAN yang hebat
karena dapat berjalan di atas air.
Jadi
gelombang laut yang dahsyat menghantam perahu dan perahu ini menunjuk pada
gereja TUHAN, nikah, perusahaan >>> yang terdiri dari banyak orang dan
juga menghantam kehidupan secara pribadi itulah Petrus/kehidupan yang dipakai
oleh TUHAN. Itu sebabnya dihari-hari ini kita harus berhati-hati.
Di mana
tempat yang aman saat Petrus mau tenggelam karena bimbang? YESUS mengulurkan
Tangan kepadanya. Jadi tempat yang paling aman di saat gelombang laut yang
ganas menghantam adalah di dalam uluran Tangan TUHAN. Mari saudaraku!
biarlah dihari-hari ini kita hidup bukan di luar TUHAN tetapi di dalam uluran
Tangan TUHAN.
Di mana kita mendapatkan uluran
Tangan TUHAN?
Y di dalam pemberitaan
Firman Kristus/Firman di dalam urapan Roh.Kudus >>>
Roma 10 : 17, 19, 21,
17. Jadi, iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
19. Tetapi aku
bertanya: Adakah Israel
menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu
terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa
yang bebal."
21. Tetapi
tentang Israel
ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa
yang tidak taat dan yang membantah."
Jadi di dalam pemberitaan Firman, TUHAN sedang
mengulurkan TanganNYA dan bagaimana prosesnya?
Prosesnya adalah:
-
mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh sampai
menanggapi Firman/memberi respon yang positif terhadap Firman. Seperti di dalam
ay 17 >>> pendengaran.
-
kemudian di dalam ay 19 >>> adakah Israel
menanggapnya? menanggapi Firman secara positif >>> akal budi menanggapi
Firman sampai kita mengerti, kemudian hati menanggapi Firman sampai kita
percaya dan yakin pada Firman.
-
ay 21 >>> taat dengar-dengaran = mengulurkan
tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan Tangan kepada kita/kita dipegang oleh
Tangan TUHAN.
Mari
saudaraku! di mana tempat yang aman menghadapi ombak ganas yang menghantam
perahu nikah kita, menghantam gereja TUHAN dan juga menghantam pribadi kita?
tempat yang aman adalah di dalam uluran Tangan TUHAN.
Y lewat doa penyembahan. Doa penyembahan ini
bagaikan kita mengulurkan tangan kita kepada TUHAN, tetapi seperti yang sudah
sering saya katakan, bahwa mengulurkan tangan itu seperti orang yang akan
tenggelam, sebab orang yang akan tenggelam itu tidak perlu di ajar, sebab secara
otomatis tangannya akan ia angkat ke atas. Banyak kali jika kita sedang dalam
keadaan diberkati, semuanya lancar, kita jarang sekali mengangkat tangan kepada
TUHAN, itu sebabnya TUHAN mengijinkan kita tenggelam supaya melatih kita untuk
kita mengangkat tangan kepada TUHAN/menyembah TUHAN.
Kita
jangan berputus asa sekalipun gelombang sudah menghantam kita seperti Petrus
yang hatinya sudah menjadi bimbang sehingga ia tenggelam >>> mari!
meyembah TUHAN/kita mengulurkan tangan kepada TUHAN dan mulut mengaku
>>> ‘TUHAN tolonglah aku’ seperti Petrus berseru kepada TUHAN. Padahal
di dekat Petrus ada sebelas orang teman-temannya dengan perahu, dibanding
dengan TUHAN Yang hanya Seorang Diri >>> siapa yang kita pilih? Kalau
Petrus memilih dan memanggil kesebelas temannya itu, maka ia akan binasa,
tetapi ia hanya menyebut Satu Nama >>> ‘TUHAN tolonglah aku’ dan TUHAN
mengulurkan TanganNYA. Inilah sikap penyembahan. Kita mengulurkan tangan kepada
TUHAN = kita menyerah sepenuhnya kepada TUHAN dan mulut hanya mengaku YESUS.
Tidak berharap kepada yang lain >>> kepada orang tua, kepada teman
yang diprediksi teman ini memiliki banyak uang >>> tidak! Hanya Satu
Nama ialah YESUS Yang sanggup menolong/kita mempercayakan diri sepenuhnya
kepada TUHAN dan TUHAN menolong kita tepat pada waktunya saat kita menghadapi
ombak yang ganas dihari-hari ini. Kalau TUHAN tidak menolong orang yang hampir
tenggelam itu tepat pada waktunya, selisih satu detik saja, habislah orang itu.
Mari!
malam ini, apapun ketenggelaman kita yang memang kita menghadapi ombak yang
ganas baik secara rohani maupun secara jasmani yang sedang menghantam kita,
saya tidak dapat mengatakan bahwa mengikuti TUHAN itu enak >>> tidak!
Sebab kita menghadapi ombak yang ganas, secara jasmani ombak yang ganas di
segala bidang dan juga secara rohani ombak yang ganas adalah gereja-gereja
palsu menghantam kita.
Di mana tempat yang aman? Di dalam pemberitaan
Firman yang benar, kita taat dan dengar-dengaran dan juga yang ke dua di dalam
penyembahan kepada TUHAN, kita berseru kepada TUHAN >>> TUHAN
mengulurkan Tangan dan mengangkat kita dari segala ketenggelaman bahkan satu
waktu mengangkat gereja yang benar di awan-awan bertemu dengan TUHAN.
-
kita jangan sampai absen jika ada pemberitaan Firman
pengajaran yang benar sehingga kita sungguh-sungguh dapat menjadi taat.
-
kita banyak menyembah TUHAN.
-
dan juga banyak menyerah kepada TUHAN sehingga TUHAN
mengulurkan TanganNYA memegang dan mengangkat kita dari ketenggelaman bahkan
mengangkat kita diawan-awan yang permai. TUHAN memberkati kita sekalian.
0 komentar:
Posting Komentar