Kebaktian
Doa Penyembahan
Pdt.
Widjaja Hendra
Tiga macam tindakan menyingkir dari
antikris:
- Lari ke pegunungan
- Tetap di peranginan
- Tetap di ladang
Ad. 3 Tetap di ladang
Matius
24:18
24:18 dan orang yang sedang
di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.
Artinya setia dalam ibadah pelayanan.
Yohanes
4:35-36
4:35 Bukankah kamu
mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu:
Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan
matang untuk dituai.
4:36 Sekarang juga penuai
telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal,
sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
Ada dua kegiatan di
ladang Tuhan:
1.
Penaburan,
kegerakan Roh Kudus hujan awal yaitu kegerakan dalam firman penginjilan,
kegerakan keselamatan untuk membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan
diselamatkan. Tandanya: hidup dalam kebenaran.
2.
Penuaian,
kegerakan Roh Kudus hujan akhir yaitu kegerakan dalam firman pengajaran, firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan sidang jemaat
(kehidupan yang sudah selamat) sampai sempurna, tak bercacat cela. Sama dengan
buah gandum yang masak, siap untuk masuk lumbung, menerima upah hidup kekal,
masuk Yerusalem Baru .
Sebelum gandum masuk kedalam lumbung,
harus terjadi penampian. Ada
dua kali penampian yaitu:
1.
Penampian
pertama: oleh setan
Lukas 22:31-32
22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi
kamu seperti gandum,
22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu
jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah
saudara-saudaramu."
Tujuannya:
untuk menggugurkan iman.
Tapi Tuhan selalu
berdoa syafaat bagi kita supaya kuat. Sikap kita juga harus meningkat
dalam doa, mulai doa secara pribadi, dalam
keluarga, sehingga tidak gugur, tetap bisa mengikut Tuhan sampai Yesus datang
kedua kali.
2.
Penampian
kedua: oleh Tuhan
Matius 3:11-12
3:11
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang
kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan
kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
3:12
Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan
mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan
dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Penampian
oleh Tuhan bertujuan untuk memisahkan gandum dengan debu jerami (TB*)/ sekam(TL*).
Maleakhi 4:1-2
4:1.
Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga
dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi
sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang
harus terjadi sesudah ini.
4:2
Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan
di takhta itu duduk Seorang.
Jerami
adalah kehidupan kristen yang tidak setia, tidak berguna, hanya tinggal
menunggu dibakar, binasa bersama dunia dalam kiamat. Sekam juga menunjuk
kehidupan kristen yang hanya puas dengan
kulit/ perkara-perkara jasmani. Kehidupan tersebut tidak mau diisi oleh firman
pengajaran yang benar dan perjamuan suci.
Gandum
menunjuk kehidupan yang setia dalam ibadah pelayanan, setia dalam kandang
penggembalaan.
Gandum
juga menunjuk kehidupan yang mengorbankan kulit (berkat jasmani) untuk bisa diisi
firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci, mengutamakan firman dalam
hidupnya. Ini gandum yang matang, siap untuk dituai, masuk dalam lumbung.
Sikap menghadapi penampian:
1.
Masuk
baptisan air
Matius 3:11
3:11
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang
kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan
kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.
3:12
Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan
mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan
dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Syaratnya:
bertobat.
Pelaksanaannya:
dikuburkan bersama dengan Yesus dalam baptisan air. Jika belum dikubur dalam
air berarti belum dibaptis.
Hasilnya:
hati nurani yang baik, yaitu bisa menerima firman pengajaran yang benar dan
mempraktekkannya. Kehidupan tersebut bagai gandum yang diisi sampai matang, sama
dengan pemantapan gandum.
1 Petrus 3:20-21
3:20
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah,
ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh
air bah itu.
3:21.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan
untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani
yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Jika
hati nurani baik maka bisa menerima firman. Tapi jika pandai/ luar biasa tapi
tidak memiliki hati nurani yang baik maka akan menolak firman.
Gandum
yang berisi tidak mungkin keluar dari penampian.
2.
Baptisan
Roh kudus
Yaitu
meluap-luap dalam Roh kudus.
Kita
mengalami penyucian api, merupakan penyucian khusus bagi pelayan-pelayan Tuhan
supaya tetap bisa dipakai Tuhan. Banyak pelayan Tuhan gugur dalam pelayanan
karena tidak punya api. Makin pandai makin tidak punya api, makin cepat untuk
meninggalkan Tuhan.
Contoh:
- Musa
Keluaran 3:2-5
3:2
Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar
dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi
tidak dimakan api.
3:3
Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat
itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4
Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah
Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan
ia menjawab: "Ya, Allah."
3:5 Lalu Ia
berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari
kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang
kudus."
Musa
pandai tapi tidak punya api, akhirnya membunuh orang Mesir.
Mengapa
banyak hamba Tuhan tinggalkan ibadah pelayanan? Karena tidak jelas dalam
panggilan pilihan Tuhan.
Cara
Musa menerima penyucian api: menanggalkan kasut, sama dengan menjadi seperti
bayi, yaitu:
-
kehidupan
yang tidak berdosa
-
bisa
mengaku tidak berdaya, hanya berharap belas kasih Tuhan
Hasilnya:
Musa bisa dipakai oleh Tuhan, mampu menggembalakan bangsa Israel.
- Nabi Yesaya, mengalami penyucian mulut
Yesaya 6:5-8
6:5.
Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis
bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku
telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6
Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada
bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7
Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah
menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah
diampuni."
6:8
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan
siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah
aku!"
Mengaku
dosa supaya tidak kena bibir najis. Jika bibir disucikan maka Yesaya diutus,
dipakai Tuhan.
Yesaya 6:9-10
6:9.
Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini:
Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh,
tetapi menanggap: jangan!
6:10
Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan
buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya
dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan
menjadi sembuh."
Hasil
penyucian api: Yesaya bisa diutus pada orang yang tidak mau dilayani.
- Kita
Kisah Rasul 2:1-4
2:1.
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang
memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan
hinggap pada mereka masing-masing.
2:4
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk
mengatakannya.
Lidah
kita disucikan sampai bisa berbahasa roh.
Dulu
pada ujung jubah Harun terdapat bel, giring-giring emas yang menghasilkan bunyi
indah. Ini menunjuk kehidupan yang bisa mengulurkan tangan pada Tuhan (Imam
Besar) dan Tuhan memeluk kita supaya tidak gugur dari iman. Kehidupan tersebut
tidak bisa diganggu gugat. Tangan Yesus mengangkat kita.
Dalam pelukan Tuhan
kita mengalami damai sejahtera, kuat dalam iman, kuat dalam pelayanan dan Tuhan
mengulurkan tangan menolong kita sampai mengangkat ke awan-awan. Tuhan
memberkati.
*Singkatan:
TB:
Terjemahan Baru
TL:
Terjemahan Lama
semoga kita bisa ikut dalam penyingkiran :)
BalasHapus