Kebaktian Doa Penyembahan
Pdt.
Widjaja Hendra
Matius 24:19-20
bicara kehidupan yang masuk aniaya antikris, yaitu:
1.
Ibu yang hamil
2.
Ibu yang menyusui
Ad. 2 Ibu yang menyusui
Artinya:
gereja Tuhan yang memiliki kualitas rohani anak kecil, belum dewasa rohani.
Prakteknya:
a.
Menolak firman pengajaran, hanya
mau menerima firman penginjilan (susu)
sekalipun sudah lama mengikut Tuhan.
b.
Tidak mau mengalami perobekan daging.
Firman pengajaran
bagaikan pedang tajam, sakit jika kena daging.
Jika selalu
mempertahankan daging, mencari yang enak bagi daging maka gereja
Tuhan akan masuk aniaya
antikris. Ini sudah dinubuatkan nabi Yeremia: yaitu
keturunan Rahel.
Yeremia
31:15
31:15
Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama terdengar ratapan, tangisan yang pahit
pedih: Rahel menangisi anak-anaknya, ia tidak mau dihibur karena anak-anaknya,
sebab mereka tidak ada lagi.
Nubuat ini sudah digenapkan dalam
Matius.
Matius
2:16-18
2:16. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan
oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua
anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke
bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
2:17 Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan
oleh nabi Yeremia:
2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap
yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab
mereka tidak ada lagi."
Pada saat kedatangan Yesus pertama
kali nubuat Yeremia sudah digenapkan lewat pembunuhan-pembunuhan bayi. Nanti
masih akan digenapkan sekali lagi dalam kitab Wahyu.
Wahyu
12:15-17
12:15 Lalu
ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu,
supaya ia dihanyutkan sungai itu.
12:16 Tetapi
bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai
yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
12:17 Maka
marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang
lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Yaitu lewat siksaan antikris pada
gereja Tuhan (keturunan Rahel) yang berkualitas seperti bayi/ anak-anak
kecil. Ditandai hanya memiliki kesaksian Yesus (pelita emas)
dan hukum Allah/ firman (meja
roti sajian) tetapi tidak ada doa
penyembahan/ perobekan
daging.
Gereja Tuhan yang tertinggal di jaman
antikris akan mengalami perobekan daging secara paksa baik lewat siksaan,
pembunuhan, sampai daging tak bersuara lagi.
“..Rahel
menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada
lagi." (Yeremia 31:15)
Rahel saat itu tidak dapat terhibur
lagi. Artinya kehidupan yang masuk aniaya antikris harus berjuang sendiri untuk
masuk perobekan daging. Penyebabnya: firman, Roh
kudus dan kasih Allah sudah dibawa oleh gereja Tuhan ke padang
gurun.
Perobekan daging secara paksa sangat
berat. Oleh sebab itu hari-hari ini kita harus mau mengalami
proses perobekan daging lewat 2 cara:
1.
Lewat baptisan air, yang harus dirobek adalah
hati yang keras, tidak taat.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu
kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah,
ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh
air bah itu.
3:21. Juga
kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan
untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani
yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Sehingga menjadi hati nurani yang taat
dengar-dengaran, tidak melanggar perintah Tuhan, sehingga bisa hidup dalam
kebenaran.
2.
Doa penyembahan
Keluaran 30 bicara tentang mezbah dupa emas dan kolam
basuhan.
Jadi baptisan air dan doa penyembahan merupakan satu proses
perobekan daging.
Doa penyembahan
adalah proses perobekan daging yang ringan sebab masih ditolong kekuatan firman
pengajaran yang benar dan urapan Roh Kudus bagaikan dituntun 2 tangan Tuhan
untuk naik ke gunung yang tinggi.
Tanpa Roh Kudus, doa
penyembahan merupakan penyembahan berhala. Doa penyembahan yang benar harus didorong
firman pengajaran yang benar dan Roh Kudus.
Lukas 9:28
9:28. Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran
itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk
berdoa.
Apa yang dirobek
dalam doa penyembahan? Dagingnya
Rahel.
Lea gambaran gereja
hujan awal. Rahel gambaran gereja hujan akhir, memiliki daging yang tidak benar,
ditandai iri hati dan cemburu sehingga timbul perselisihan.
Kejadian 30:1
30:1. Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan
anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub:
"Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati."
Jika tetap
mempertahankan iri hati, perselisihan maka hanya ada tangisan. Jika daging
tidak dirobek maka memadamkan Roh Kudus, binasa selama-lamanya, tak terampunkan.
Efesus 4:30-31
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang
telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian
dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
Jika daging dirobek
maka Roh Kudus akan dicurahkan bagaikan sungai kehidupan yang mengalir.
Wahyu 22:1
22:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan,
yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta
Anak Domba itu.
Hasilnya:
1. Roh kudus membuat yang mati menjadi hidup.
Yehezkiel 47:8
47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir
menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin,
air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
Secara rohani, dunia
seperti laut mati, kadar garam tinggi, kadar dosanya banyak, mematikan
kerohanian.
Tapi jika Roh Kudus
mengalir maka rohani kita akan hidup, menjadi segar, bergairah kembali, berkobar-kobar
dalam ibadah pelayanan.
Secara jasmani, dunia
juga bagaikan laut asin, banyak persaingan, krisis-krisis, terlalu sulit. Tapi
jika ada Roh Kudus mengalir maka Roh Kudus mampu menolong kehidupan jasmani
kita.
Jadi jika ada Roh
Kudus maka secara rohani maupun jasmani bisa hidup, apa yang sudah mati bisa
hidup kembali.
2. Menyucikan dan mengubahkan kita sampai jernih seperti kristal (jujur,
transparan).
Wahyu 22:1
22:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan,
yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta
Anak Domba itu.
Oleh sebab itu jangan
ada yang ditutup-tutupi lagi.
Amsal 15:8
15:8. Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN,
tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Asal jujur dan
transparan pasti terjadi pemulihan, sampai puncaknya kita bisa masuk Yerusalem
Baru.
Wahyu 21:11
21:11 Kota
itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling
indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar