Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Maret 2008 (Kamis Sore)
Kita masih tetap membahas nubuat yang keempat yaitu nubuat tentang antikrist Matius 24: 15-25,
Kita masih tetap membahas nubuat yang keempat yaitu nubuat tentang antikrist Matius 24: 15-25,
Jadi sebelum kedatangan YESUS kedua kali kedunia ini atau sebelum kiamat, maka akan di dahului dengan
kedatangan antikrist yang
berkuasa di bumi ini selama empat puluh dua bulan/tiga
setengah tahun lamanya.
Matius
24: 15, "Jadi
apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman
yang disampaikan oleh nabi Daniel--para pembaca hendaklah memperhatikannya--
Jadi inilah saudaraku, antikrist tampil sebagai
pembinasa keji yang akan menguasai bumi selama tiga setengah tahun untuk
memburu, membunuh bahkan membinasakan anak-anak
TUHAN/gereja TUHAN yang
ketinggalan selama tiga setengah tahun di bumi ini.
Inilah penampilan dari antikrist
sebagai pembinasa keji.
Sikap kita haruslah menyingkir dan di mulai dari sekarang, sampai kita mengalami penyingkiran besar-besaran dan kita akan mendapatkan dua sayap burung nasar
yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata ular/jauh
dari mata antikrist selama tiga
setengah tahun kita dipelihara dan dilindungi secara langsung oleh TUHAN.
Inilah sikap
kita, mulai sekarang menyingkir dari antikrist sampai
mengalami penyingkiran besar-besaran.
Sesudah tiga setengah tahun, pada saat
kedatangan YESUS kedua kali,
akan terjadi pengangkatan besar-besaran, pengangkatan secara massal,
pengangkatan gereja TUHAN besar-besaran
untuk kita bertemu dengan TUHAN di awan-awan
yang permai. Kita masuk
ke firdaus/ kerajaan seribu tahun damai, sesudah itu masuk Yerusalem Baru
untuk selama-lamanya.
Tindakan penyingkiran -->
Matius 24:
16-18,
1.
ay 16 --> “orang di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan”,
2.
ay 17 --> “orang
yang sedang diperanginan, jangan turun untuk mengambil barang dirumah,
3. ay18
--> “orang yang sedang diladang,
jangan kembali untuk mengambil pakaiannya”.
Kita sudah mempelajari ay 16 dan orang Yudea itu
gambaran dari orang yang
selamat, harus melarikan diri ke
pegunungan = harus meningkatkan rohani sampai mencapai kesempurnaan/Yerusalem
Baru.
Kita
akan mempelajari bagian yang kedua --> Matius
24: 17 Orang yang
sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil
barang-barang dari rumahnya,
Janganlah ia turun untuk mengambil barang di rumahnya, jadi
tetap di peranginan, ini tindakan penyingkiran yang
kedua: orang yang sudah berada diperanginan/di
sotoh adalah tempatnya angin/tempat yang sejuk, janganlah ia turun
ke bawah, ini menunjuk kepada kita sekarang adalah hidup dalam damai sejahtera.
Menghadapi antikrist kita
harus menyingkir, dan salah satunya haruslah berada
di peranginan = hidup dalam damai sejahtera. Inilah yang harus dijaga dihari-hari
ini, situasi kondisi apapun yang terjadi di dunia ini, kita jangan
turun kebawah, jangan ikut-ikutan dengan keadaan dunia,
tetapi kita harus tetap hidup dalam damai
sejahtera.
Bagaimana proses agar kita dapat hidup damai
sejahtera?
Prosesnya
adalah:
ñ berdamai
dengan TUHAN = mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya kepada TUHAN dan kalau
diampuni jangan berbuat dosa lagi.
ñ kemudian
berdamai dengan sesama = saling mengaku
dan saling mengampuni; kalau kita
berdosa, kita harus mengaku,
ñ kemudian
saling mengampuni = mengampuni
dosa orang lain dan melupakannya.
Inilah prosesnya untuk dapat hidup
dalam damai sejahtera, bagaikan kita terkena
angin = terasa sejuk, tidak panas, tidak emosi, tidak
marah yaitu berdamai dengan TUHAN = vertikal dan juga berdamai dengan sesama = horizontal --> membentuk salib.
Jadi proses berdamai itu =
lari kepada salib, disana kita mendapatkan penyelesaian dosa-dosa kita, sebab dari atas kayu salib YESUS berteriak
‘sudah selesai’.
Kalau dosa
sudah diselesaikan, maka kita akan mengalami hidup damai sejahtera bagaikan berada diperanginan --> Siapa yang ada diperanginan, jangan turun kebawah.
Inilah tindakan menyingkir dari antikrist,
itu sebabnya dihari-hari ini, kita harus menjaga damai sejahtera agar jangan sampai
ada kepahitan, kemarahan, benci, tetapi
selesaikan semuanya di kayu salib = berdamai dengan TUHAN dan juga
berdamai dengan sesama --> semuanya
selesai
dan kita mengalami damai sejahtera = bagaikan berada diperanginan.
Kita bandingkan
dengan Markus
9: 50, Garam memang
baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya?
Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai
yang seorang dengan yang lain."
Kalau kita hidup dalam damai sejahtera/selalu
berdamai = garam yang asin/
garam yang baik. Tetapi kita
harus
berhati-hati sebab juga ada istilah garam
yang hambar/garam yang tawar yaitu kehidupan yang tidak mau berdamai,
sebab mempertahankan kebenaran diri sendiri yaitu kebenaran dari orang berdosa dengan cara menyalahkan orang lain --> dia sendiri tidak merasa berdosa, itu sebabnya ia tidak dapat berdamai, sebab
dia sendiri tidak merasa berdosa, bahkan menyalahkan TUHAN.
Mari saudaraku!
Sekarang ini kita berbicara tentang peranginan = hidup dalam
damai, jangan gunakan kebenaran sendiri. Sebab kalau ada kebenaran sendiri = tidak
mau berdamai itu sudah merosot/garam itu
menjadi garam yang tawar, tidak lagi asin.
Garam yang tawar adalah kehidupan yang diinjak-injak = mengalami aniaya antikrist -->
Matius 5: 13,
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia
diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Kita
bandingkan
dengan Wahyu
11: 2, Tetapi
kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau
mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka
akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Ayat 2:
*
“Tetapi
kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar” --> ini
sama dengan garam yang tawar, yang tidak diukur
oleh TUHAN = kehidupan yang tidak memenuhi ukuran TUHAN.
*
“mereka
akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya." --> empat
puluh dua bulan = tiga setengah tahun.
Jadi garam
yang tawar = kehidupan yang tidak memenuhi ukuran
dari TUHAN. ‘Merasa’ ini berbahaya saudaraku, kalau merasa benar/kebenaran
diri sendiri sehingga merasa hebat dan nanti akan mengukur-ukur
dirinya sendiri --> saya hebat, tingkat rohani saya sudah
hebat. Setiap kali
pemberitaan Firman tentang
pertobatan, kehidupan itu berkata --> mengapa selalu membahas tentang bertobat, kapan membahas peti perjanjian,
mengapa masih selalu membahas tentang mezbah dupa?
Inilah orang yang merasa benar, merasa
ukurannya tinggi sekali, padahal tidak diukur oleh TUHAN dan ini berbahaya sebab akan diinjak-injak empat puluh dua
bulan lamanya/tiga setengah tahun =
masuk dalam aniaya antikrist. Inilah garam yang tawar = kehidupan
yang tidak mau berdamai karena kebenaran diri sendiri/mempertahankan
kebenaran sendiri. Ini yang tidak diukur oleh TUHAN/tidak
memenuhi ukuran TUHAN. Memiliki
ukuran
kebenaran saja tidak, apalagi kesucian, apalagi kesempurnaan.
Saya teringat
juga garam yang tawar ini tidak ada gunanya = tiang
garam = tidak berguna.
Seperti istri Lot yang menoleh kebelakang sehingga ia menjadi
tiang garam. Tiang garam
itu merupakan gambaran dari kehidupan Kristen yang tertinggal pada saat antikrist
datang/saat antikrist
berkuasa di bumi, dia tidak bisa menyingkir sebab tidak
disingkirkan oleh TUHAN ke padang belantara. Itu sebabnya kalau mulai sekarang
tidak mau menyingkir, tidak mau berdamai, tetap mempertahankan kebenaran
sendiri, akan menjadi garam yang tawar/tiang
garam dan akan tertinggal saat zaman antikrist
dan akan mengalami aniaya antikrist.
Saya sudah mengatakan
dalam aniaya antikrist itu ada dua kemungkinan
besar yaitu:
Kemungkinan
pertama --> ada yang banyak yang akan menyangkal TUHAN karena mereka tidak tahan menghadapi siksaan yang paling dahsyat dan tidak
pernah ada lagi. Menyangkal TUHAN berarti dia menjadi sama dengan antikrist
untuk dibinasakan.
Kemungkinan
kedua --> tetap menyembah dan percaya
kepada TUHAN maka
dia akan disiksa sampai dipancung kepalanya = mati syahid.
Tetapi saat
YESUS datang kembali kedua
kalinya, kehidupan itu akan
dibangkitkan untuk mendapat hidup kekal =
mendapat pengangkatan besar-besaran bersama TUHAN.
Sekalipun tidak disingkirkan,
tetapi kalau bertahan di jaman
antikrist/tetap menyembah TUHAN sampai daging tak bersuara, sampai dipancung, dia akan
dibangkitkan untuk mengalami pengangkatan besar-besaran saat YESUS datang kembali ke dua kali.
Supaya kita tidak menjadi
tiang garam atau garam yang tawar, yang akan
menjadi mangsa dari antikrist sebab tidak berguna, maka kita harus
berguna dengan menjadi tiang
penopang di dalam Rumah ALLAH.
Kita tinggal
memilih --> mau jadi tiang garam/garam
yang tawar/kehidupan yang tidak mau berdamai sehingga akan menjadi
mangsa antikrist atau menjadi tiang penopang di dalam
Rumah ALLAH.
1
Timotius 3: 15, Jadi jika aku
terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga
Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
Ini yang
diharapkan oleh TUHAN lewat rasul Paulus yaitu kita sudah harus menjadi tiang penopang dihari-hari
ini. Semoga kita
dapat mengerti ini.
Saya sudah menyiapkan Firman, tetapi lewat doa penyembahan,
mendadak TUHAN mengalihkan
pemberitaan Firman tentang tiang.
Marilah kita mengikuti
apa yang menjadi kehendak TUHAN.
Mari kita pelajari ada tiga macam tiang
penopang.
Di dalam tabernakel ada tiga macam tiang penopang yaitu:
A)
tiang
pada halaman tabernakel --> Keluaran 27: 9 -16,
9. "Haruslah engkau membuat pelataran Kemah Suci; untuk pelataran itu pada sebelah selatan harus dibuat layar dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya pada sisi yang satu itu.
10. Tiang-tiangnya harus ada dua puluh dan alas-alas tiang itu harus dua puluh,
11. Demikian juga pada sebelah utara, pada panjangnya, harus ada layar yang seratus hasta panjangnya, tiang-tiangnya harus ada dua puluh dan alas-alas tiang itu harus dua puluh, dari tembaga,
12. Dan pada lebar pelataran itu pada sebelah barat harus ada layar yang lima puluh hasta, dengan sepuluh tiangnya
13. Lebar pelataran itu, yaitu bagian muka pada sebelah timur harus lima puluh hasta,
14. yakni lima belas hasta layar untuk sisi yang satu di samping pintu gerbang itu, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;
15. dan juga untuk sisi yang kedua di samping pintu gerbang itu lima belas hasta layar, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;
16. tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya--tenunan yang berwarna-warna--dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu.
Jadi ada enam puluh tiang pada halaman tabernakel dan enam puluh tiang ini menunjuk pada orang yang terpilih menjadi pahlawan iman atau tiang iman. Supaya kita tidak menjadi tiang garam yang nanti akan diinjak-injak oleh antikrist, mari! kita menjadi tiang iman seperti dulu tiang-tiang yang ada di pelataran tabernakel ada enam puluh orang yang dipilih oleh TUHAN.
Enam puluh tiang terdiri/terbagi menjadi dua bagian yaitu:
Tiga macam tiang ditambah dengan dua puluh tiang (ay 10) menjadi dua puluh tiga tiang, kemudian ditambah sepuluh menjadi tiga puluh tiga tiang ditambah dua puluh menjadi lima puluh tiga, ditambah tiga menjadi lima puluh enam tiang. Ini nomor satu dari enam puluh tiang terbagi menjadi dua bagian.
9. "Haruslah engkau membuat pelataran Kemah Suci; untuk pelataran itu pada sebelah selatan harus dibuat layar dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya pada sisi yang satu itu.
10. Tiang-tiangnya harus ada dua puluh dan alas-alas tiang itu harus dua puluh,
11. Demikian juga pada sebelah utara, pada panjangnya, harus ada layar yang seratus hasta panjangnya, tiang-tiangnya harus ada dua puluh dan alas-alas tiang itu harus dua puluh, dari tembaga,
12. Dan pada lebar pelataran itu pada sebelah barat harus ada layar yang lima puluh hasta, dengan sepuluh tiangnya
13. Lebar pelataran itu, yaitu bagian muka pada sebelah timur harus lima puluh hasta,
14. yakni lima belas hasta layar untuk sisi yang satu di samping pintu gerbang itu, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;
15. dan juga untuk sisi yang kedua di samping pintu gerbang itu lima belas hasta layar, dengan tiga tiangnya dan tiga alas tiang itu;
16. tetapi untuk pintu gerbang pelataran itu tirai dua puluh hasta dari kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya--tenunan yang berwarna-warna--dengan empat tiangnya dan empat alas tiang itu.
Jadi ada enam puluh tiang pada halaman tabernakel dan enam puluh tiang ini menunjuk pada orang yang terpilih menjadi pahlawan iman atau tiang iman. Supaya kita tidak menjadi tiang garam yang nanti akan diinjak-injak oleh antikrist, mari! kita menjadi tiang iman seperti dulu tiang-tiang yang ada di pelataran tabernakel ada enam puluh orang yang dipilih oleh TUHAN.
Enam puluh tiang terdiri/terbagi menjadi dua bagian yaitu:
Tiga macam tiang ditambah dengan dua puluh tiang (ay 10) menjadi dua puluh tiga tiang, kemudian ditambah sepuluh menjadi tiga puluh tiga tiang ditambah dua puluh menjadi lima puluh tiga, ditambah tiga menjadi lima puluh enam tiang. Ini nomor satu dari enam puluh tiang terbagi menjadi dua bagian.
l Bagian yang pertama lima puluh enam tiang ini ditunjukkan di dalam injil Lukas
3: 23, 34a, 34b,
23. Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
34. anak Yakub, anak Ishak, anak Abraham
Saudara nanti membaca di rumah dan hitungannya di mulai dari anak Abraham sampai anak Yusuf yang menjadi suami Maria.
Jadi lima puluh enam tiang ditunjukkan dalam Lukas 3: 23-34, yaitu dari Abraham --> tiang iman pertama itu Abraham sampai dengan Yusuf yang menjadi ayah dari YESUS secara daging/suami Maria.
Jadi nomor satu, enam puluh tiang terbagi dua dan nomor satu adalah lima puluh enam tiang yang dimulai dari Abraham sampai Yusuf --> ini golongan orang yang bersunat. Dari Abraham disunat terus sampai YESUS disunat. Inilah golongan orang yang bersunat, yang dipilih menjadi tiang iman.
23. Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,
34. anak Yakub, anak Ishak, anak Abraham
Saudara nanti membaca di rumah dan hitungannya di mulai dari anak Abraham sampai anak Yusuf yang menjadi suami Maria.
Jadi lima puluh enam tiang ditunjukkan dalam Lukas 3: 23-34, yaitu dari Abraham --> tiang iman pertama itu Abraham sampai dengan Yusuf yang menjadi ayah dari YESUS secara daging/suami Maria.
Jadi nomor satu, enam puluh tiang terbagi dua dan nomor satu adalah lima puluh enam tiang yang dimulai dari Abraham sampai Yusuf --> ini golongan orang yang bersunat. Dari Abraham disunat terus sampai YESUS disunat. Inilah golongan orang yang bersunat, yang dipilih menjadi tiang iman.
l Bagian
kedua ada empat tiang,
tiang pintu gerbang menunjuk kepada injil
Matius, injil Markus, injil Lukas, dan injil Yohanes. Lukas ini
adalah orang kafir, jadi bangsa
kafir mendapat kesempatan untuk menjadi
tiang; tadi semua dari golongan bersunat, tapi tiba-tiba ada Lukas yang adalah bangsa kafir.
Jadi enam puluh tiang atau pahlawan iman terdiri dari golongan bersunat/ Israel dan golongan tak bersunat/bangsa kafir, kita semua boleh menjadi tiang.
Artinya apa jika TUHAN memberi kepada yang bersunat dan juga kepada yang tidak bersunat/bangsa kafir menjadi tiang iman? Arti rohaninya untuk sekarang adalah:
Jadi enam puluh tiang atau pahlawan iman terdiri dari golongan bersunat/ Israel dan golongan tak bersunat/bangsa kafir, kita semua boleh menjadi tiang.
Artinya apa jika TUHAN memberi kepada yang bersunat dan juga kepada yang tidak bersunat/bangsa kafir menjadi tiang iman? Arti rohaninya untuk sekarang adalah:
1.
keadilan dan kemurahan TUHAN. Keadilan bagi bangsa kafir adalah bangsa kafir tidak dibiarkan sekalipun bukan umat
pilihan TUHAN tetapi
mendapat kesempatan untuk menjadi tiang
iman. Kalau bangsa kafir
tidak dapat menjadi tiang iman, maka semuanya akan menjadi tiang garam yang akan diinjak-injak oleh antikrist
sampai mati/sampai binasa.
Tiang garam itu adalah istri Lot = ada kaitan dengan laut Mati = mati rohani = binasa. tidak ada kehidupan di laut Mati; untunglah ini keadilan dan kemurahan TUHAN, Lukas dimasukkan disitu sehingga dapat menjadi tiang iman dan ini artinya bersunat --> tidak bersunat masuk dalam tiang, ada golongan bersunat dan juga ada golongan tak bersunat, artinya keadilan sebab TUHAN tidak melihat bersunat, atau tidak bersunat = keadilan dan kemurahan TUHAN.
Tiang garam itu adalah istri Lot = ada kaitan dengan laut Mati = mati rohani = binasa. tidak ada kehidupan di laut Mati; untunglah ini keadilan dan kemurahan TUHAN, Lukas dimasukkan disitu sehingga dapat menjadi tiang iman dan ini artinya bersunat --> tidak bersunat masuk dalam tiang, ada golongan bersunat dan juga ada golongan tak bersunat, artinya keadilan sebab TUHAN tidak melihat bersunat, atau tidak bersunat = keadilan dan kemurahan TUHAN.
2. 1 Korintus 7: 19 Sebab bersunat atau tidak bersunat
tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.
Menjadi tiang iman itu bukan karena bersunat atau tak bersunat sebab itu tidaklah penting, tetapi yang penting adalah menuruti hukum ALLAH = taat dengar-dengaran pada Firman TUHAN apa-pun risikonya = tiang iman.
Inilah supaya kita tidak menjadi tiang garam seperti Istri Lot = diinjak-injak sampai binasa oleh antikrist. Itu sebabnya mulai sekarang kita menjadi tiang iman, yang seharusnya tiang iman itu hanya untuk bangsa Israel/umat pilihan TUHAN, tetapi lewat pintu gerbang, Lukas/bangsa kafir/golongan tak bersunat disisipkan disana. Inilah keadilan dan kemurahan TUHAN bagi bangsa kafir agar dapat menjadi tiang iman.
Tidak ada alasan dengan mengatakan bahwa saya adalah dari golongan yang tidak bersunat sebab bersunat atau tidak bersunat tidaklah penting bagi TUHAN, yang penting adalah taat dengar-dengaran kepada Firman TUHAN apa-pun risikonya. Banyak dari kita taat kalau semuanya enak/kalau menguntungkan, tetapi kalau itu mengandung risiko, kita sudah mulai tidak taat, tetapi YESUS taat sampai mati di kayu salib. Inilah tiang iman --> kita taat dan dengar-dengaran dihari-hari ini.
Menjadi tiang iman itu bukan karena bersunat atau tak bersunat sebab itu tidaklah penting, tetapi yang penting adalah menuruti hukum ALLAH = taat dengar-dengaran pada Firman TUHAN apa-pun risikonya = tiang iman.
Inilah supaya kita tidak menjadi tiang garam seperti Istri Lot = diinjak-injak sampai binasa oleh antikrist. Itu sebabnya mulai sekarang kita menjadi tiang iman, yang seharusnya tiang iman itu hanya untuk bangsa Israel/umat pilihan TUHAN, tetapi lewat pintu gerbang, Lukas/bangsa kafir/golongan tak bersunat disisipkan disana. Inilah keadilan dan kemurahan TUHAN bagi bangsa kafir agar dapat menjadi tiang iman.
Tidak ada alasan dengan mengatakan bahwa saya adalah dari golongan yang tidak bersunat sebab bersunat atau tidak bersunat tidaklah penting bagi TUHAN, yang penting adalah taat dengar-dengaran kepada Firman TUHAN apa-pun risikonya. Banyak dari kita taat kalau semuanya enak/kalau menguntungkan, tetapi kalau itu mengandung risiko, kita sudah mulai tidak taat, tetapi YESUS taat sampai mati di kayu salib. Inilah tiang iman --> kita taat dan dengar-dengaran dihari-hari ini.
Salah satu
contoh tiang iman adalah Abraham yang taat
dengar-dengaran pada Firman TUHAN apapun resikonya --> Ibrani 11: 8,
Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang
akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak
mengetahui tempat yang ia tujui.
Tidak tahu kemana, tidak tahu apa disitu enak atau tidak enak --> inilah taat dengar-dengaran apa-pun resikonya. Di negaranya Abraham sudah enak, sudah ada kekayaan, ada keluarga, ada sanak saudara, tiba-tiba ia dipanggil untuk keluar ke negeri yang ia tidak tahu, tetapi dia taat --> inilah tiang iman.
Mari saudaraku, menjadi tiang iman/taat dengar-dengaran apapun resikonya/taat dengar-dengaran apapun pengorbanannya; apa-pun harus kita korbankan. Banyak kali kita baru mengorbankan waktu saja, kita sudah tidak taat sebab mau belajar, karena besok ada ulangan. Bukannya tidak boleh belajar --> silahkan saudaraku! tetapi jangan sampai membuat kita menjadi tidak taat. Semoga kita dapat mengerti.
Hasilnya --> Kejadian 12: 1, 2,
1. Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Tidak tahu kemana, tidak tahu apa disitu enak atau tidak enak --> inilah taat dengar-dengaran apa-pun resikonya. Di negaranya Abraham sudah enak, sudah ada kekayaan, ada keluarga, ada sanak saudara, tiba-tiba ia dipanggil untuk keluar ke negeri yang ia tidak tahu, tetapi dia taat --> inilah tiang iman.
Mari saudaraku, menjadi tiang iman/taat dengar-dengaran apapun resikonya/taat dengar-dengaran apapun pengorbanannya; apa-pun harus kita korbankan. Banyak kali kita baru mengorbankan waktu saja, kita sudah tidak taat sebab mau belajar, karena besok ada ulangan. Bukannya tidak boleh belajar --> silahkan saudaraku! tetapi jangan sampai membuat kita menjadi tidak taat. Semoga kita dapat mengerti.
Hasilnya --> Kejadian 12: 1, 2,
1. Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
l Abraham diberkati oleh TUHAN dan menjadi berkat bagi orang lain,
berarti itu kelimpahan.
Bukan berkat yang sedikit,
tetapi diberkati sampai melimpah kepada yang lain =
menjadi berkat bagi orang lain. Inilah kalau
taat saudara, kita akan diberkati dan dipelihara oleh TUHAN.
Diberkati untuk kebutuhan hidup sehari-hari, kebutuhan masa depan, diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain. Inilah kalau kehidupan menjadi tiang iman/taat dengar-dengaran apapun risikonya. Diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain --> ini merupakan hal yang luar biasa dan TUHAN tidak pernah menipu kita.
Seperti Abraham yang diberkati oleh TUHAN sampai masa tuanya dan menjadi berkat bagi orang lain. Dan bukti dari kehidupan yang diberkati oleh TUHAN adalah adanya pengakuan kepada TUHAN bahwa kita sudah diberkati dan menjadi berkat --> Kejadian 14: 18-20,
18. Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
19. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
20. dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Seringkali kehidupan yang sudah diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain = sudah berada di dalam kelimpahan, tetapi tidak sampai masa tua, sedangkan Abraham sampai masa tua/sampai selamanya.
Seringkali kita sudah diberkati, menjadi berkat lalu putus, siklusnya putus, bahkan tidak lagi menjadi berkat, bahkan kita di caci maki, mengapa? persoalan persepuluhan --> ini jangan dilupakan; kalau kita sudah diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain = berada dalam kelimpahan, kita jangan lupa untuk memberikan persepuluhan, sebab itu merupakan pengakuan bahwa kita sudah diberkati TUHAN dan menjadi berkat bagi orang lain. Ini merupakan rahasia dari berkat Abraham, dia diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain dan ada persepuluhan --> di sini letak rahasianya.
Supaya berkat itu tidak berhenti mengalir, sebab rahasia berkat Abraham adalah setelah diberkati, maka disalurkan kepada yang lain/menjadi berkat bagi orang lain, maka kita harus memberikan persepuluhan dengan sungguh-sungguh, sebab persepuluhan itu merupakan pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh TUHAN dan itu akan menjadi suatu siklus yang tidak bisa terpotong. Semoga kita dapat mengerti.
Orang yang tidak memberikan persepuluhan, tidak dapat menjadi tiang iman, sebab bagaimana dia dapat mengatakan --> saya hidup dari YESUS/hidup dari TUHAN, tetapi persepuluhan milik TUHAN saja dicuri. Bagaimana dapat mengaku bahwa ia menjadi tiang iman? Tidak bisa!!
Mari! ini rahasia dari berkat Abraham dan sekaligus memberikan persepuluhan, sebab lewat persepuluhan kita di putus hubungan dengan Sodom Gomora, jangan menjadi istri Lot yang menoleh ke Sodom.
Kejadian 14: 21, 23,
21. Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
23. Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.
Jangan membuat Abram menjadi kaya dari Sodom = putus hubungan, persepuluhan itu untuk memutuskan hubungan kita dengan Sodom = sehelai benang pun tidak ada hubungan dengan Sodom, sehingga tidak ada kemungkinan untuk menjadi tiang garam, tidak akan pernah menoleh ke Sodom seperti istri Lot. Mari, persepuluhan ini bukanlah sesuatu yang main-main, tetapi sesuatu yang serius sebab menentukan nasib kita. Kita diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.
Dan itu harus dibuktikan dengan memberikan persepuluhan yang:
Diberkati untuk kebutuhan hidup sehari-hari, kebutuhan masa depan, diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain. Inilah kalau kehidupan menjadi tiang iman/taat dengar-dengaran apapun risikonya. Diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain --> ini merupakan hal yang luar biasa dan TUHAN tidak pernah menipu kita.
Seperti Abraham yang diberkati oleh TUHAN sampai masa tuanya dan menjadi berkat bagi orang lain. Dan bukti dari kehidupan yang diberkati oleh TUHAN adalah adanya pengakuan kepada TUHAN bahwa kita sudah diberkati dan menjadi berkat --> Kejadian 14: 18-20,
18. Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
19. Lalu ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
20. dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Seringkali kehidupan yang sudah diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain = sudah berada di dalam kelimpahan, tetapi tidak sampai masa tua, sedangkan Abraham sampai masa tua/sampai selamanya.
Seringkali kita sudah diberkati, menjadi berkat lalu putus, siklusnya putus, bahkan tidak lagi menjadi berkat, bahkan kita di caci maki, mengapa? persoalan persepuluhan --> ini jangan dilupakan; kalau kita sudah diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain = berada dalam kelimpahan, kita jangan lupa untuk memberikan persepuluhan, sebab itu merupakan pengakuan bahwa kita sudah diberkati TUHAN dan menjadi berkat bagi orang lain. Ini merupakan rahasia dari berkat Abraham, dia diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain dan ada persepuluhan --> di sini letak rahasianya.
Supaya berkat itu tidak berhenti mengalir, sebab rahasia berkat Abraham adalah setelah diberkati, maka disalurkan kepada yang lain/menjadi berkat bagi orang lain, maka kita harus memberikan persepuluhan dengan sungguh-sungguh, sebab persepuluhan itu merupakan pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh TUHAN dan itu akan menjadi suatu siklus yang tidak bisa terpotong. Semoga kita dapat mengerti.
Orang yang tidak memberikan persepuluhan, tidak dapat menjadi tiang iman, sebab bagaimana dia dapat mengatakan --> saya hidup dari YESUS/hidup dari TUHAN, tetapi persepuluhan milik TUHAN saja dicuri. Bagaimana dapat mengaku bahwa ia menjadi tiang iman? Tidak bisa!!
Mari! ini rahasia dari berkat Abraham dan sekaligus memberikan persepuluhan, sebab lewat persepuluhan kita di putus hubungan dengan Sodom Gomora, jangan menjadi istri Lot yang menoleh ke Sodom.
Kejadian 14: 21, 23,
21. Berkatalah raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan ambillah untukmu harta benda itu."
23. Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.
Jangan membuat Abram menjadi kaya dari Sodom = putus hubungan, persepuluhan itu untuk memutuskan hubungan kita dengan Sodom = sehelai benang pun tidak ada hubungan dengan Sodom, sehingga tidak ada kemungkinan untuk menjadi tiang garam, tidak akan pernah menoleh ke Sodom seperti istri Lot. Mari, persepuluhan ini bukanlah sesuatu yang main-main, tetapi sesuatu yang serius sebab menentukan nasib kita. Kita diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.
Dan itu harus dibuktikan dengan memberikan persepuluhan yang:
1.
merupakan pengakuan
bahwa kita sudah diberkati oleh TUHAN dan
menjadi berkat bagi orang lain
2.
dan persepuluhan
memutuskan hubungan kita dengan Sodom dan Gomora, kita tidak akan pernah
menoleh, tidak akan pernah menjadi tiang garam, tidak akan diinjak-injak oleh
antikrist. Semoga kita
dapat mengerti.
l Abraham masuk ke negeri perjanjian/negeri Kanaan, yang untuk sekarang berarti:
1.
kita masuk dalam
kegerakan Roh Kudus hujan akhir, itulah
Kanaan,
2. dipakai
dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan penyempurnaan gereja
TUHAN/pembangunan tubuh Kristus yang sempurna/Mempelai Wanita,
3.
Kanaan itu juga menunjuk Kanaan Samawi/Yerusalem
Baru, Kanaan yang jasmani sekarang di
dunia ini adalah kegerakan hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna/Mempelai Wanita, yang dicari bukan orang kaya, bukan orang pandai, bukan orang
hebat --> bukan!! Tetapi yang dicari adalah orang taat.
Itu sebabnya yang pandai, yang kaya, yang
hebat, jangan bangga dulu, sebab bukan itu yang
TUHAN lihat, dan juga
bagi yang
bodoh, yang miskin tidak memiliki apa-apa, jangan
pesimis sehingga berkata saya tidak
mungkin dipakai. Sebab yang TUHAN cari adalah tiang iman/ketaatan
itu yang TUHAN cari, dan akan
dipakai masuk Kanaan seperti Abraham masuk Kanaan. Semoga kita dapat
mengerti.
B)
tiang
pada pintu kemah, -->
Keluaran 26: 36, 37,
36. Juga haruslah kaubuat tirai untuk pintu kemah itu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: tenunan yang berwarna-warna.
37. Haruslah kaubuat lima tiang dari kayu penaga untuk tirai itu dan kausalutlah itu dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, dan untuk itu haruslah kautuang lima alas dari tembaga."
Saya akan menunjukkan dalam surat Galatia yang juga berbicara tentang pintu kemah dan juga ada lima tiang --> Galatia 2: 9, Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas.
Ayat 9:
36. Juga haruslah kaubuat tirai untuk pintu kemah itu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: tenunan yang berwarna-warna.
37. Haruslah kaubuat lima tiang dari kayu penaga untuk tirai itu dan kausalutlah itu dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, dan untuk itu haruslah kautuang lima alas dari tembaga."
Saya akan menunjukkan dalam surat Galatia yang juga berbicara tentang pintu kemah dan juga ada lima tiang --> Galatia 2: 9, Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas.
Ayat 9:
l “maka Yakobus” -->
Yakobus.
l “Kefas” --> Petrus.
l “dan Yohanes” -->
Yohanes.
l “yang dipandang sebagai sokoguru
jemaat” --> sokoguru tiang penopang dari jemaat.
l “berjabat tangan dengan aku” -->
berjabat tangan dengan aku/Paulus.
l “dan dengan Barnabas” -->
Barnabas.
Inilah lima tiang pada pintu kemah, srt Galatia
ini dalam susunan tabernakel
terkena kepada pintu kemah dan akan kita pelajari
secara sederhana.
Saya ambil contoh satu tiang yaitu rsl Yohanes yang memiliki keistimewaan, dari lima orang ini, rsl Yohanes memiliki keistimewaan --> Yohanes 13: 21-26,
21. Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
22. Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.
23. Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
24. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
25. Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
26. Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
Ay 23: “yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya” --> inilah Yohanes yang menjadi salah satu tiang dari pintu kemah yaitu ‘duduk bersandar dekat YESUS’ = bersandar di Dada TUHAN.
Rasul Yohanes, duduk bersandar di Dada TUHAN YESUS --> inilah kehidupan yang dikasihi oleh TUHAN dan juga yang mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu.
Praktek kalau kehidupan itu bersandar di Dada TUHAN, untuk sekarang ini bagaimana? Kalau dulu memang YESUS dalam wujud sebagai Manusia, sehingga rsl Yohanes dapat bersandar di Dada Nya, dan bertanya siapa yang akan menyerahkan TUHAN? dan TUHAN menunjukkan kepada dia bahwa ‘orang yang mencelupkan roti bersama Aku dialah antikrist’.
Jadi, praktek dari bersandar di Dada YESUS ini ada macam-macam --> bisa taat, bisa setia, bisa beribadah, tetapi salah satu praktek bersandar di Dada YESUS adalah dikasihi dan mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu, dan prakteknya adalah kuat dan teguh hati terutama menyangkut antikrist dan nabi palsu. Kuat dan teguh hati untuk apa? Terutama untuk menghadapi pengajaran-pengajaran palsu, yang mendorong kita pada penyembahan palsu. Jadi rsl Yohanes bersandar kuat dan teguh hati untuk menghadapi pengajaran-pengajaran palsu, pengajaran sesat, dan ia tuliskan dengan tegas di dalam srt Yohanes. Tadi Paulus, Barnabas berjabatan tangan dengan Petrus/Kefas, Yakobus dan Yohanes, tetapi rsl Yohanes menasehatkan, kalau ada orang mengajarkan pengajaran lain --> jangan berjabatan tangan. Ini tegas sekali.
2 Yohanes 1: 10, 11,
10. Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
11. Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.
Itulah saudaraku sampai tidak boleh memberi salam, jangankan berjabatan tangan, memberi salam pun tidak boleh --> ini mengandung suatu ketegasan yaitu tidak boleh berfellow-ship = jangan ada kontak langsung. Semoga para tua-tua, dan juga saya sebagai gembala, dapat sungguh-sungguh tegas sebab kita yang mengawasi pengajaran di dalam sidang jemaat.
Ini bukanlah fanatik yang bodoh-bodoh --> bukan!! tetapi ini sesuai dengan Firman yaitu tetap berpegang teguh pada satu Firman pengajaran yang benar, yang sudah kita terima, kita yakini dan kita alami bersama. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah kuat teguh hati seperti yang dituliskan oleh rsl Yohanes untuk:
Saya ambil contoh satu tiang yaitu rsl Yohanes yang memiliki keistimewaan, dari lima orang ini, rsl Yohanes memiliki keistimewaan --> Yohanes 13: 21-26,
21. Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
22. Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.
23. Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
24. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
25. Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
26. Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
Ay 23: “yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya” --> inilah Yohanes yang menjadi salah satu tiang dari pintu kemah yaitu ‘duduk bersandar dekat YESUS’ = bersandar di Dada TUHAN.
Rasul Yohanes, duduk bersandar di Dada TUHAN YESUS --> inilah kehidupan yang dikasihi oleh TUHAN dan juga yang mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu.
Praktek kalau kehidupan itu bersandar di Dada TUHAN, untuk sekarang ini bagaimana? Kalau dulu memang YESUS dalam wujud sebagai Manusia, sehingga rsl Yohanes dapat bersandar di Dada Nya, dan bertanya siapa yang akan menyerahkan TUHAN? dan TUHAN menunjukkan kepada dia bahwa ‘orang yang mencelupkan roti bersama Aku dialah antikrist’.
Jadi, praktek dari bersandar di Dada YESUS ini ada macam-macam --> bisa taat, bisa setia, bisa beribadah, tetapi salah satu praktek bersandar di Dada YESUS adalah dikasihi dan mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu, dan prakteknya adalah kuat dan teguh hati terutama menyangkut antikrist dan nabi palsu. Kuat dan teguh hati untuk apa? Terutama untuk menghadapi pengajaran-pengajaran palsu, yang mendorong kita pada penyembahan palsu. Jadi rsl Yohanes bersandar kuat dan teguh hati untuk menghadapi pengajaran-pengajaran palsu, pengajaran sesat, dan ia tuliskan dengan tegas di dalam srt Yohanes. Tadi Paulus, Barnabas berjabatan tangan dengan Petrus/Kefas, Yakobus dan Yohanes, tetapi rsl Yohanes menasehatkan, kalau ada orang mengajarkan pengajaran lain --> jangan berjabatan tangan. Ini tegas sekali.
2 Yohanes 1: 10, 11,
10. Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.
11. Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.
Itulah saudaraku sampai tidak boleh memberi salam, jangankan berjabatan tangan, memberi salam pun tidak boleh --> ini mengandung suatu ketegasan yaitu tidak boleh berfellow-ship = jangan ada kontak langsung. Semoga para tua-tua, dan juga saya sebagai gembala, dapat sungguh-sungguh tegas sebab kita yang mengawasi pengajaran di dalam sidang jemaat.
Ini bukanlah fanatik yang bodoh-bodoh --> bukan!! tetapi ini sesuai dengan Firman yaitu tetap berpegang teguh pada satu Firman pengajaran yang benar, yang sudah kita terima, kita yakini dan kita alami bersama. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah kuat teguh hati seperti yang dituliskan oleh rsl Yohanes untuk:
l menghadapi
pencobaan-pencobaan supaya kita
tidak putus asa dan tidak kecewa, dan juga tidak
boleh bimbang sebab kalau kita bimbang dan bertanya mana pengajaran
yang benar dan mana yang tidak benar, maka itu berarti tiang penopang itu akan
goyah. Itu sebabnya dihari-hari ini kita harus tegas berpegang pada satu Firman
pengajaran yang benar = berpegang teguh pada tiang
penopang.
l kita tidak kecewa, tidak putus asa = tiang
kemah. Semoga kita dapat mengerti.
Jangan seperti kesepuluh pengintai, TUHAN mengutus duabelas pengintai, tetapi sepuluh membawa kabar busuk --> memang Firman TUHAN itu benar yaitu banyak susu dan madu dan juga buah anggurnya sampai harus dipikul --> benar!! Hanya musuhnya terlalu kuat dan kita tidak dapat melawan mereka --> ini mengecilkan Firman = membesarkan pencobaan lebih dari Firman. Ini bimbang dan juga putus asa.
Bilangan 13: 27, 28,
27. Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
28. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
Ya, akhirnya bangsa Israel merasa putus asa dan mereka mulai bersungut-sungut mau kembali ke Mesir. Mengapa? karena mereka membesarkan pencobaan lebih dari kuasa Firman.
Tetapi kalau tiang penopang dalam rumah TUHAN terdiri dari kehidupan yang membesarkan kuasa Firman/orang yang yakin kepada TUHAN/yakin bahwa kuasa Firman lebih besar dari segala pencobaan = bagaikan bersandar di Dada TUHAN = kuat dan teguh hati, sehingga kehidupan itu tidak dapat goyah. Gembala kalau tidak kuat dan tidak teguh hati, maka jemaat akan rontok; dan juga bagi para suami harus kuat dan teguh hati.
Jangan seperti kesepuluh pengintai, TUHAN mengutus duabelas pengintai, tetapi sepuluh membawa kabar busuk --> memang Firman TUHAN itu benar yaitu banyak susu dan madu dan juga buah anggurnya sampai harus dipikul --> benar!! Hanya musuhnya terlalu kuat dan kita tidak dapat melawan mereka --> ini mengecilkan Firman = membesarkan pencobaan lebih dari Firman. Ini bimbang dan juga putus asa.
Bilangan 13: 27, 28,
27. Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
28. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
Ya, akhirnya bangsa Israel merasa putus asa dan mereka mulai bersungut-sungut mau kembali ke Mesir. Mengapa? karena mereka membesarkan pencobaan lebih dari kuasa Firman.
Tetapi kalau tiang penopang dalam rumah TUHAN terdiri dari kehidupan yang membesarkan kuasa Firman/orang yang yakin kepada TUHAN/yakin bahwa kuasa Firman lebih besar dari segala pencobaan = bagaikan bersandar di Dada TUHAN = kuat dan teguh hati, sehingga kehidupan itu tidak dapat goyah. Gembala kalau tidak kuat dan tidak teguh hati, maka jemaat akan rontok; dan juga bagi para suami harus kuat dan teguh hati.
l kuat
dan teguh hati untuk menghadapi dosa sehingga kita tetap dapat hidup benar dan hidup
suci. Semoga kita
dapat mengerti.
Jika kita kuat dan teguh hati, seperti TUHAN sudah menunjukkan kepada Yohanes siapa antikrist itulah Yudas dan artinya kepada kita sekarang ini adalah kita dilindungi oleh TUHAN dari antikrist/dari Yudas, dengan hasil pertama:
Jika kita kuat dan teguh hati, seperti TUHAN sudah menunjukkan kepada Yohanes siapa antikrist itulah Yudas dan artinya kepada kita sekarang ini adalah kita dilindungi oleh TUHAN dari antikrist/dari Yudas, dengan hasil pertama:
1. Yohanes 13: 26, Jawab
Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku
mencelupkannya. " Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti,
mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
Jelas, dalam injil Yohanes ini bukan mencelup bersama, tetapi YESUS mencelupkan roti dan memberikannya kepada Yudas, sudah jelas dan sudah tahu bahwa itu adalah antikrist. Sekarang ini kita mungkin baru bisa membedakan antikrist dan nabi palsu kalau kita mendengarkan dari khotbahnya yang berbeda.
Memang bpk pdt Pong alm mengatakan, satu waktu, kalau kita betul-betul dekat dengan TUHAN/kuat dan teguh, maka orang itu melewati kita saja, kita sudah tahu bahwa itu adalah antikrist. Ini yang saya tangkap dari pemberitaan Firman yang diberitakan oleh bpk Pong. Pori-pori kita seperti terbuka/peka = kita sudah tahu --> jangan!! apalagi bersalaman/berjabat tangan, memberi salampun tidak boleh, apalagi berfellowship betul-betul tidak boleh, kita harus tegas. Ini dilindungi, disingkirkan dari antikrist.
Jelas, dalam injil Yohanes ini bukan mencelup bersama, tetapi YESUS mencelupkan roti dan memberikannya kepada Yudas, sudah jelas dan sudah tahu bahwa itu adalah antikrist. Sekarang ini kita mungkin baru bisa membedakan antikrist dan nabi palsu kalau kita mendengarkan dari khotbahnya yang berbeda.
Memang bpk pdt Pong alm mengatakan, satu waktu, kalau kita betul-betul dekat dengan TUHAN/kuat dan teguh, maka orang itu melewati kita saja, kita sudah tahu bahwa itu adalah antikrist. Ini yang saya tangkap dari pemberitaan Firman yang diberitakan oleh bpk Pong. Pori-pori kita seperti terbuka/peka = kita sudah tahu --> jangan!! apalagi bersalaman/berjabat tangan, memberi salampun tidak boleh, apalagi berfellowship betul-betul tidak boleh, kita harus tegas. Ini dilindungi, disingkirkan dari antikrist.
2.
1
Tawarikh 28: 20, Lalu berkatalah
Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan
lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah,
Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau
sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Hasil pertama kita dilindungi dan disingkirkan dari antikrist, hasil kedua adalah pembangunan rumah ALLAH selesai = segala masalah diselesaikan oleh TUHAN sampai kita masuk dalam tubuh Kristus yang sempurna = menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Semoga kita bisa mengerti.
Hasil pertama kita dilindungi dan disingkirkan dari antikrist, hasil kedua adalah pembangunan rumah ALLAH selesai = segala masalah diselesaikan oleh TUHAN sampai kita masuk dalam tubuh Kristus yang sempurna = menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Semoga kita bisa mengerti.
Inilah tiang-tiang
yang TUHAN tunjukkan
kepada saya, belajar dari tabernakel/
belajar dari kemah suci yang dimulai dari:
l tiang halaman
tiang iman --> ketaatan di hari-hari
ini, seperti Abraham yang sudah
diberkati oleh TUHAN, dan ia menjadi
berkat bagi orang lain = lepas dari
Sodom, sehingga tidak mungkin menoleh ke belakang
l kemudian
yang kedua rsl Yohanes bersandar di Dada TUHAN = kuat dan teguh
hati --> tiang pintu kemah = tiang pengharapan. Semoga kita dapat
mengerti.
C) tiang pada pintu tirai,
--> Keluaran 26: 31, 32,
31. Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
32. Haruslah engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak.
Jadi ada empat tiang pada pintu tirai, dan pada pintu kemah ada lima tiang. Empat tiang pintu tirai, sudah menembusi tirai = sudah berada dalam kemuliaan. Semoga kita bisa mengerti ini.
Empat tiang ini menunjuk pada empat pribadi yang terangkat ke surga, yaitu:
31. Haruslah kaubuat tabir dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
32. Haruslah engkau menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak.
Jadi ada empat tiang pada pintu tirai, dan pada pintu kemah ada lima tiang. Empat tiang pintu tirai, sudah menembusi tirai = sudah berada dalam kemuliaan. Semoga kita bisa mengerti ini.
Empat tiang ini menunjuk pada empat pribadi yang terangkat ke surga, yaitu:
l Henokh.
l Musa.
l Elia.
l dan
TUHAN YESUS.
Empat tiang,
empat pribadi yang sudah terangkat ke surga: Henokh, Musa, Elia dan TUHAN YESUS, tinggal
giliran kita nanti, kalau TUHAN datang,
kita semua akan diangkat kesurga.
Sekarang kita disingkirkan, sampai nanti
penyingkiran besar-besaran, kalau antikrist sudah
muncul, kita disingkirkan.
Seperti tadi, di dalam injil Yohanes,
sudah diketahui bahwa itu adalah Yudas, dan itu berarti
antikrist sudah muncul, maka
kita akan betul-betul disingkirkan
secara besar-besaran ke padang belantara.
Dari empat pribadi yang terangkat ke surga, saya ambil satu contoh yaitu Henokh --> Kejadian 5: 22 -24,
22. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
23. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.
24. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Henokh bergaul erat dengan TUHAN dan ini penting, sebab untuk menjadi tiang penopang sampai tiang kemuliaan/kehidupan yang dipermuliakan, kita harus bergaul erat dengan TUHAN lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:
Dari empat pribadi yang terangkat ke surga, saya ambil satu contoh yaitu Henokh --> Kejadian 5: 22 -24,
22. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
23. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.
24. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Henokh bergaul erat dengan TUHAN dan ini penting, sebab untuk menjadi tiang penopang sampai tiang kemuliaan/kehidupan yang dipermuliakan, kita harus bergaul erat dengan TUHAN lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:
l Pelita
Emas itu ibadah raya =
bergaul erat dengan ALLAH Roh Kudus = Kristus.
l Meja
Roti Sajian ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab disertai dengan perjamuan suci =
bergaul erat dengan Anak ALLAH = YESUS
l Kemudian
Mezbah Dupa Emas, ibadah, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan =
bergaul erat dengan ALLAH Bapa = TUHAN.
Jadi ini
bergaul erat dengan ALLAH Bapa, Anak dan
Roh Kudus = TUHAN YESUS Kristus = bergaul erat dengan ALLAH Tritunggal, sehingga ada
harapan untuk diangkat.
Jika kita tekun dalam tiga macam ibadah/bergaul erat dengan ALLAH Tritunggal = TUHAN YESUS Kristus, hasilnya kita mengalami pembaharuan hidup = pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Efesus 4: 21-25
21. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
22. yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
23. supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu
24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Jadi, permulaan pembaharuan adalah tidak berdusta --> kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak = jujur. Memang tidak ditulis tentang sifat Henokh tetapi kalau disebutkan dia bergaul dengan TUHAN itu karena kejujuran.
Amsal 3: 32, karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Jujur = bergaul erat dengan TUHAN. Mari, semakin kita dekat kepada TUHAN, semakin kita menyingkir dari antikrist dan ini merupakan rumus. Bagi yang sudah mengikuti tiga macam ibadah, saudara jangan mundur, sebab itu berarti kita semakin jauh dari TUHAN dan makin dekat dengan antikrist. Kita jangan ditipu di hari-hari ini oleh daging, sebab dengan ketekunan dalam tiga macam ibadah/dengan kejujuran, kita sungguh-sungguh bergaul erat dengan TUHAN, sampai satu waktu kita tidak dapat dipisahkan lagi dari TUHAN seperti Kepala dengan tubuh menjadi satu.
Kita memiliki banyak permohonan, tetapi sekarang ini kita mohon agar lebih dekat kepada TUHAN dengan bertekun dan juga dengan kejujuran. Sebab dekat dengan TUHAN, sudah terkandung semuanya, seperti bayi jika dekat dengan orang tua, maka apa saja yang menjadi kebutuhannya sudah tersedia.
Jika kita tekun dalam tiga macam ibadah/bergaul erat dengan ALLAH Tritunggal = TUHAN YESUS Kristus, hasilnya kita mengalami pembaharuan hidup = pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Efesus 4: 21-25
21. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
22. yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
23. supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu
24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Jadi, permulaan pembaharuan adalah tidak berdusta --> kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak = jujur. Memang tidak ditulis tentang sifat Henokh tetapi kalau disebutkan dia bergaul dengan TUHAN itu karena kejujuran.
Amsal 3: 32, karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Jujur = bergaul erat dengan TUHAN. Mari, semakin kita dekat kepada TUHAN, semakin kita menyingkir dari antikrist dan ini merupakan rumus. Bagi yang sudah mengikuti tiga macam ibadah, saudara jangan mundur, sebab itu berarti kita semakin jauh dari TUHAN dan makin dekat dengan antikrist. Kita jangan ditipu di hari-hari ini oleh daging, sebab dengan ketekunan dalam tiga macam ibadah/dengan kejujuran, kita sungguh-sungguh bergaul erat dengan TUHAN, sampai satu waktu kita tidak dapat dipisahkan lagi dari TUHAN seperti Kepala dengan tubuh menjadi satu.
Kita memiliki banyak permohonan, tetapi sekarang ini kita mohon agar lebih dekat kepada TUHAN dengan bertekun dan juga dengan kejujuran. Sebab dekat dengan TUHAN, sudah terkandung semuanya, seperti bayi jika dekat dengan orang tua, maka apa saja yang menjadi kebutuhannya sudah tersedia.
Kita melihat hasil dari kehidupan yang dekat dengan TUHAN/bergaul erat dengan TUHAN yaitu:
l Mazmur 62: 2, Hanya
dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
Hanya dekat ALLAH saja aku tenang --> kalau kita bergaul erat/dekat dengan TUHAN,maka hasil pertama ada kedamaian/ketenangan/perhentian/kelegaa, berarti semua letih lesu beban berat sudah ditanggung oleh TUHAN seperti Yohanes bersandar di Dada TUHAN. Apalagi kalau kita dipangku oleh TUHAN, maka segala beban sudah ditanggung oleh TUHAN = segala letih lesu beban berat ditanggung oleh TUHAN. Sekalipun masih ada beban, ada masalah, kita sudah tidak merasakan apa-apa sebab sudah lega/ada kelegaan sampai segala beban diselesaikan oleh TUHAN tepat pada waktunya.
Matius 11: 28, Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Mari, yang letih lesu dan berbeban berat --> dekat kepada TUHAN dengan bertekun dan jujur yang dimulai dengan taat dengar-dengaran = kuat teguh sehingga kita mengalami ketenangan, kedamaian, segala letih lesu beban berat sudah ditanggung oleh TUHAN. Oleh bpk.pdt In Juwono alm ditanggung itu diistilahkan dengan disedot oleh Imam Besar.
Hanya dekat ALLAH saja aku tenang --> kalau kita bergaul erat/dekat dengan TUHAN,maka hasil pertama ada kedamaian/ketenangan/perhentian/kelegaa, berarti semua letih lesu beban berat sudah ditanggung oleh TUHAN seperti Yohanes bersandar di Dada TUHAN. Apalagi kalau kita dipangku oleh TUHAN, maka segala beban sudah ditanggung oleh TUHAN = segala letih lesu beban berat ditanggung oleh TUHAN. Sekalipun masih ada beban, ada masalah, kita sudah tidak merasakan apa-apa sebab sudah lega/ada kelegaan sampai segala beban diselesaikan oleh TUHAN tepat pada waktunya.
Matius 11: 28, Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Mari, yang letih lesu dan berbeban berat --> dekat kepada TUHAN dengan bertekun dan jujur yang dimulai dengan taat dengar-dengaran = kuat teguh sehingga kita mengalami ketenangan, kedamaian, segala letih lesu beban berat sudah ditanggung oleh TUHAN. Oleh bpk.pdt In Juwono alm ditanggung itu diistilahkan dengan disedot oleh Imam Besar.
l Matius 11: 30, Sebab
kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Kalau dekat dengan TUHAN, maka semua menjadi enak dan ringan, masalah selesai/letih lesu beban berat ditanggung oleh TUHAN = masalah diselesaikan sehingga hidup itu jadi enak dan ringan.
Kalau dekat dengan TUHAN, maka semua menjadi enak dan ringan, masalah selesai/letih lesu beban berat ditanggung oleh TUHAN = masalah diselesaikan sehingga hidup itu jadi enak dan ringan.
l Kejadian 5: 24,
Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah
diangkat oleh Allah.
Orang yang dekat dengan TUHAN akan mengalami kuasa pengangkatan dari TUHAN. Di dunia ini, akan mengalami pengangkatan dari segala apa yang sudah merosot, yang sudah tenggelam akan diangkat oleh TUHAN. Terutama saya nomor satu selalu berdoa kepada TUHAN jangan sampai pelayanan-ku merosot, jangan sampai tahbisan merosot. Mungkin kesucian merosot, pelayanan merosot, itu berarti kita semakin jauh dari TUHAN dan dekat dengan antikrist. Ekonomi merosot, mari sekarang ini, kita dekat dengan TUHAN sebab ada kuasa pengangkatan dari TUHAN untuk meninggikan kita didunia ini dan semuanya itu hanya untuk memuliakan TUHAN.
Kalau kita dipermuliakan di dunia ini sebab hasil pekerjaan bagus, maka diperusahaan kita akan dipermuliakan, gaji ditambah, kedudukan naik --> semua untuk memuliakan TUHAN.
Demikian juga sebagai hamba TUHAN, pelayanannya maju, semua untuk mempermuliakan TUHAN, bukan untuk menjadikan kita sombong. Ada kuasa pengangkatan, sampai terakhir, kuasa pengangkatan besar-besaran terjadi seperti Henokh yang terangkat dan ia sudah tidak ada lagi. Dan satu waktu saat YESUS datang kedua kalinya, kita akan diangkat bersama Dia, kita tidak ada lagi didunia sebab:
Orang yang dekat dengan TUHAN akan mengalami kuasa pengangkatan dari TUHAN. Di dunia ini, akan mengalami pengangkatan dari segala apa yang sudah merosot, yang sudah tenggelam akan diangkat oleh TUHAN. Terutama saya nomor satu selalu berdoa kepada TUHAN jangan sampai pelayanan-ku merosot, jangan sampai tahbisan merosot. Mungkin kesucian merosot, pelayanan merosot, itu berarti kita semakin jauh dari TUHAN dan dekat dengan antikrist. Ekonomi merosot, mari sekarang ini, kita dekat dengan TUHAN sebab ada kuasa pengangkatan dari TUHAN untuk meninggikan kita didunia ini dan semuanya itu hanya untuk memuliakan TUHAN.
Kalau kita dipermuliakan di dunia ini sebab hasil pekerjaan bagus, maka diperusahaan kita akan dipermuliakan, gaji ditambah, kedudukan naik --> semua untuk memuliakan TUHAN.
Demikian juga sebagai hamba TUHAN, pelayanannya maju, semua untuk mempermuliakan TUHAN, bukan untuk menjadikan kita sombong. Ada kuasa pengangkatan, sampai terakhir, kuasa pengangkatan besar-besaran terjadi seperti Henokh yang terangkat dan ia sudah tidak ada lagi. Dan satu waktu saat YESUS datang kedua kalinya, kita akan diangkat bersama Dia, kita tidak ada lagi didunia sebab:
◦ kita
bersama Dia masuk pesta nikah Anak Domba,
pertemuan diudara,
◦
masuk kerajaan seribu tahun damai/ Firdaus, kemudian,
◦ masuk
Yerusalem Baru kita menjadi
tiang penopang di Yerusalem Baru, tidak bisa
keluar lagi selama-lamanya disitu.
Wahyu 3: 12, Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Wahyu 3: 12, Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Mari saudaraku
kita menjadi tiang penopang yaitu:
ñ tiang
iman = dengar-dengaran,
ñ tiang
pengharapan = kuat dan teguh hati.
Ini ada
harapan/bisa diharapkan dan
ñ tiang
kemuliaan/tiang pintu tirai --> dekat dengan TUHAN. Kita jangan
jauh dari TUHAN dihari-hari ini, tetapi tekun dan jujur --> ini sudah
cukup untuk kita mengalami ketenangan sehingga letih lesu, beban berat selesai =
menjadi enak ringan = kuasa pengangkatan dari TUHAN.
TUHAN memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar