Ibadah Doa
Malang, 01 April 2012 (Selasa Sore)
Kita melanjutkan ibadah kita ini dengan tetap membahas injil Matius 24 dengan membaca Matius 24 : 15-25 nubuat tentang antikrist.
Kita melanjutkan ibadah kita ini dengan tetap membahas injil Matius 24 dengan membaca Matius 24 : 15-25 nubuat tentang antikrist.
Matius
24 : 15-18,
15. "Jadi apabila kamu melihat
Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh
nabi Daniel --para pembaca hendaklah memperhatikannya --
16. maka orang-orang yang di Yudea
haruslah melarikan diri ke pegunungan.
17. Orang yang sedang di peranginan di
atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,
18. dan orang yang sedang di ladang
janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.
Jadi, di ay 15,
antikrist tampil sebagai pembinasa keji untuk memburu, membunuh bahkan
membinasakan gereja TUHAN. Sikap kita/gereja TUHAN, mulai sekarang harus
menyingkir dari antikrist; bukan melawan tetapi menyingkir dari antikrist
sampai nanti terjadi penyingkiran secara besar-besaran saat antikrist berkuasa
selama tiga setengah tahun di bumi, kita diberi dua sayap burung nazar yang
besar untuk disingkirkan di padang gurun, kita dilindungi dan dipelihara oleh
TUHAN selama tiga setengah tahun lamanya.
Ada tiga macam
tindakan penyingkiran.
Tindakan
penyingkiran --> Matius 24
: 16-18,
1.
ay 16 --> “orang di Yudea harus melarikan diri ke
pegunungan”.
2. ay 17 --> “orang yang sedang diperanginan, jangan
turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya”.
3.
ay18 --> “orang yang sedang diladang, jangan kembali untuk mengambil pakaiannya”.
Kita masih
mempelajari bagian yang kedua yaitu --> “orang
yang sedang diperanginan, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari
rumahnya”.
Peranginan
merupakan tempat yang banyak anginnya/tempat yang sejuk dan untuk sekarang
artinya kepada kita ‘tetap tinggal di peranginan’ adalah hidup di dalam damai
sejahtera. Ini yang harus kita jaga, sebab orang yang hidup di dalam damai
sejahtera tidak dapat dijamah oleh antikrist, sebab damai sejahtera merupakan
tempat kediaman dari TUHAN/ada Pribadi TUHAN Yang tinggal di dalam hati kita.
Dan ini benar-benar kita menyingkir dari antikrist.
Pada waktu yang
lalu kita sudah mendengar --> kalau hati tidak merasa damai sejahtera -->
janganlah ia turun untuk mengambil
barang-barang dari rumahnya.
Sebab kalau
hati tidak merasa damai sejahtera, maka kerohanian kita juga akan
menurun/merosot. Menurun/merosot = kerohanian menjadi suam-suam = tidak dingin
dan juga tidak panas seperti jemaat Laodikia.
Kita akan
membahas satu hal lagi, kalau hati tidak damai sejahtera terutama masalah rumah
tangga yang membuat hati itu tidak merasa damai sejahtera. Itu sebabnya apa-pun
yang sedang terjadi, di dalam kehidupan rumah tangga kita, harus dijaga agar
hati tetap merasa damai sejahtera. Mungkin di dalam rumah tangga terjadi
percekcokan, harus cepat-cepat diselesaikan, kalau tidak, maka rumah tangga akan turun/merosot kerohanian kita
menjadi suam-suam = menjadi marah tanpa sebab. Ini terjadi di dalam
rumah tangga manapun dan juga di dalam ibadah pelayanan dan ini yang harus kita
jaga.
Ada
empat tingkatan dari marah tanpa sebab yaitu:
1.
Kejadian
4 : 4, 5, 8,
4. Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
5. tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
8. Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Kain terhadap Habel ini kakak dan adik --> berbicara tentang rumah tangga yang dapat marah tanpa sebab dan juga suami istri juga dapat marah tanpa sebab. Kain dan Habel mempersembahkan persembahan kepada TUHAN = ibadah pelayanan.
Jadi, nomor satu --> Kain panas hati/marah tanpa sebab kepada Habel karena pelayanan Habel berkenan kepada TUHAN, dan pada akhirnya Kain membunuh Habel.
Tingkatan pertama dari panas hati itu dimulai dari tidak suka, kita harus berhati-hati dan harus diselesaikan sebab ini merupakan hati yang tidak merasa damai.
4. Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
5. tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
8. Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Kain terhadap Habel ini kakak dan adik --> berbicara tentang rumah tangga yang dapat marah tanpa sebab dan juga suami istri juga dapat marah tanpa sebab. Kain dan Habel mempersembahkan persembahan kepada TUHAN = ibadah pelayanan.
Jadi, nomor satu --> Kain panas hati/marah tanpa sebab kepada Habel karena pelayanan Habel berkenan kepada TUHAN, dan pada akhirnya Kain membunuh Habel.
Tingkatan pertama dari panas hati itu dimulai dari tidak suka, kita harus berhati-hati dan harus diselesaikan sebab ini merupakan hati yang tidak merasa damai.
2.
27 : 41,
Esau menaruh
dendam kepada Yakub karena berkat yang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya,
lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena
kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan
kubunuh."
Jadi, Esau menaruh dendam --> dari panas hati menjadi dendam kepada Yakub karena Yakub diberkati oleh bapaknya/oleh TUHAN = dendam karena berkat. Karena berkat, seorang gembala dapat menjadi dendam karena jemaat diberkati dan juga sebaliknya, jemaat dapat menjadi dendam kepada gembala/marah tanpa sebab kalau gembala diberkati oleh TUHAN. Itu sebabnya kita harus saling menjaga jangan sampai menjadi seperti Esau yang dendam kepada Yakub karena berkat-berkat yang diterima oleh Yakub/karena Yakub diberkati sehingga Esau berusaha untuk membunuh Yakub.
Inilah hati yang tidak damai sejahtera --> begitu melihat orang diberkati, ia merasa dendam; tetapi kalau orang damai sejahtera --> begitu ia melihat orang diberkati, maka ia ikut mengucap syukur kepada TUHAN.
Inilah marah tanpa sebab --> melihat orang diberkati dan orang itu tidak menipu dirinya, tetapi ia menajdi marah dan dendam. Persoalannya bukan apa-apa, tetapi karena hati yang tidak merasa damai. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi, Esau menaruh dendam --> dari panas hati menjadi dendam kepada Yakub karena Yakub diberkati oleh bapaknya/oleh TUHAN = dendam karena berkat. Karena berkat, seorang gembala dapat menjadi dendam karena jemaat diberkati dan juga sebaliknya, jemaat dapat menjadi dendam kepada gembala/marah tanpa sebab kalau gembala diberkati oleh TUHAN. Itu sebabnya kita harus saling menjaga jangan sampai menjadi seperti Esau yang dendam kepada Yakub karena berkat-berkat yang diterima oleh Yakub/karena Yakub diberkati sehingga Esau berusaha untuk membunuh Yakub.
Inilah hati yang tidak damai sejahtera --> begitu melihat orang diberkati, ia merasa dendam; tetapi kalau orang damai sejahtera --> begitu ia melihat orang diberkati, maka ia ikut mengucap syukur kepada TUHAN.
Inilah marah tanpa sebab --> melihat orang diberkati dan orang itu tidak menipu dirinya, tetapi ia menajdi marah dan dendam. Persoalannya bukan apa-apa, tetapi karena hati yang tidak merasa damai. Semoga kita dapat mengerti.
3.
Kejadian
37 : 3, 4,
3. Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
4. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Ay 3 --> Yusuf lahir pada masa tua Yakub = gereja akhir jaman.
Panas hati:
3. Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
4. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Ay 3 --> Yusuf lahir pada masa tua Yakub = gereja akhir jaman.
Panas hati:
l panas hati,
l dendam,
l iri hati,
l benci karena jubah yang maha indah = dendam karena karunia-karunia Roh.Kudus terutama karunia mimpi =
karunia pembukaan Firman.
Karena Yusuf
memiliki karunia pembukaan Firman ALLAH, maka kakak-kakaknya membenci
Yusuf. Inilah marah tanpa sebab sekali-pun Yusuf tidak menipu, tetapi
kakak-kakaknya benci terhadap Yusuf.
Itu sebabnya kita harus berhati-hati, kalau sudah ada iri hati, dendam, benci harus segera diselesaikan, kalau tidak segera diselesaikan --> sementara kita akan menyingkir dari antikrist, tetapi kalau masih ada iri hati, dendam, justru kita menjadi sama dengan antikrist.
Itu sebabnya kita harus berhati-hati, kalau sudah ada iri hati, dendam, benci harus segera diselesaikan, kalau tidak segera diselesaikan --> sementara kita akan menyingkir dari antikrist, tetapi kalau masih ada iri hati, dendam, justru kita menjadi sama dengan antikrist.
4.
Wahyu
12 : 17, Maka marahlah naga itu kepada perempuan
itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum
Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Kalau iri, dendam dan juga rasa benci tidak diselesaikan, maka puncak dari marah tanpa sebab adalah marahnya antikrist kepada gereja TUHAN/perempuan yang:
Kalau iri, dendam dan juga rasa benci tidak diselesaikan, maka puncak dari marah tanpa sebab adalah marahnya antikrist kepada gereja TUHAN/perempuan yang:
l dipakai
oleh TUHAN,
l diberkati
oleh TUHAN,
l dituntun memiliki pembukaan Firman TUHAN sampai
l menjadi Mempelai Wanita TUHAN.
Itu sebabnya,
mari!! dihari-hari ini kita harus menghindar/menyingkir dari antikrist dengan
tetap hidup di dalam damai sejahtera/hati damai sejahtera, sebab kalau hati
kita tidak damai sejahtera, maka justru kerohanian kita akan merosot dan
menjadi marah tanpa sebab seperti marah, iri, dendam sampai marah seperti
antikrist dan ini berarti menjadi sama dengan antikrist yang akan dibinasakan
oleh TUHAN.
Mari, di dalam
rumah tangga, suami, istri, anak orang tua, jangan ada iri, dendam dan juga
marah tanpa sebab sehingga mulai tidak ramah/mulai membentak-bentak --> suami
membentak istri dan juga membentak anak-anak. Semuanya ini harus diselesaikan,
sebab kalau tidak diselesaikan, maka hati menjadi tetap tidak damai, akan
memuncak pada marahnya antikrist sehingga menjadi sama dengan antikrist, saat
YESUS datang kedua kalinya, antikrist bersama dengan antek-anteknya akan
dibinasakan oleh TUHAN.
Ada satu lagi
yaitu menjadi sasaran dari antikrist, tidak menjadi sama tetapi menjadi sasaran
dari antikrist --> Wahyu 12 : 17,
Maka marahlah naga itu kepada
perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti
hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Sasaran
kemarahan dari antikrist adalah keturunan perempauan/gereja TUHAN/anak-anak
TUHAN/hamba-hamba TUHAN yang ketinggalan saat antikrist berkuasa = yang tidak
menyingkir dan yang tidak disingkirkan ke padang belantara yaitu gereja
TUHAN yang memiliki hukum ALLAH/meja roti sajian dan juga yang memiliki
kesaksian YESUS/pelita emas. Tetapi sayang, kurang satu alat yaitu mezbah
dupa emas = tidak memiliki mezbah dupa emas; kita harus berhati-hati, sebab ini
yang menjadi sasaran dari antikrist.
Tidak
memiliki mezbah dupa emas, arti rohaninya untuk sekarang adalah:
a)
tidak
mau menyembah TUHAN. Memang kalau hati tidak merasa damai
sejahtera, maka tidak dapat menyembah. Saya sudah pernah bersaksi, di tahun ’95
yaitu pada saat pertama kali berada di Malang, saya tidak merasa damai
sejahtera dan saat menyembah TUHAN, saya teringat pada orang-orang yang
mengeluarkan perkataan yang begini, begitu. Mulut berseru haleluyah,haleluyah,
tetapi kering, sekali-pun dipaksa, tetap tidak dapat menyembah sebab selalu
teringat pada orang-orang itu. Jadi, kalau hati tidak merasa damai sejahtera,
maka tidak mau dan tidak dapat menyembah TUHAN. Hati yang merasa damai sejahtera,
mendorong kita untuk menyembah TUHAN; itu sebabnya kita harus memperhatikan
ibadah doa penyembahan dan juga di rumah masing-masing, mari, menyembah TUHAN.
Tidak mau dan tidak dapat menyembah TUHAN, inilah yang menjadi sasaran
kemarahan dari antikrist yang akan mengalami aniaya dan siksaan dari antikrist.
b)
penyembahannya
tidak/belum mencapai ukuran = daging
tidak bersuara.
Jika kita masih mengomel dlsbnya, itu berarti daging ini masih bersuara; menyembah TUHAN, tetapi daging masih mengomel dlsbnya, bahkan merasa penyembahan itu lama sekali.
Jika kita masih mengomel dlsbnya, itu berarti daging ini masih bersuara; menyembah TUHAN, tetapi daging masih mengomel dlsbnya, bahkan merasa penyembahan itu lama sekali.
Itu sebabnya,
kita harus berhati-hati:
l jika kita marah, segera diselesaikan supaya kita jangan menjadi sama
dengan antikrist,
l supaya kita jangan menjadi sama dengan antikrist dengan meningkatkan doa
penyembahan sampai memenuhi ukuran yaitu daging tidak bersuara supaya kita
tidak menjadi sasaran dari antikrist.
Saya akan
memberi contoh dari doa penyembahan yang memenuhi ukuran/sampai daging tidak
bersuara yaitu doa dari TUHAN YESUS di taman Getsemani= Markus 14 : 32-36,
32. Lalu sampailah Yesus dan
murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada
murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."
33. Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan
Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
34. lalu kata-Nya kepada mereka:
"Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan
berjaga-jagalah."
35. Ia maju sedikit, merebahkan diri ke
tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
36. Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa,
tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi
janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Ada
tiga suara daging yang selalu muncul, terutama saat-saat kita mengalami
penderitaan seperti YESUS Yang harus menghadapi salib/penderitaan dan ini yang
harus dimatikan/dirobek lewat doa penyembahan yaitu:
1.
sangat
sedih (ay
34). TUHAN YESUS berkata --> Hati-Ku sangat sedih. Ini merupakan suara
daging. Sangat sedih ini sampai mengarah kepada kecewa dan putus asa ini bukan
hanya sampai tidak dapat makan dan tidur, tetapi sampai:
l tidak
dapat beribadah,
l tidak dapat melayani TUHAN. Inilah kecewa dan putus asa = suara daging
yang sering muncul.
l tidak dapat menyembah TUHAN.
TUHAN
YESUS juga mengalami ‘Hati-Ku sangat sedih sekali’ --> ini merupakan suara
daging.
Demikian juga dengan para siswa yang mendapatkan nilai yang jelek sehingga tidak dapat tidur karena sedih dan juga pengusaha yang mengira mendapatkan untung tetapi ternyata rugi sehingga merasa sangat sedih --> ini merupakan suara daging.
Sangat sedih ini sampai mengarah kepada putus asa, kecewa sampai tidak dapat berbuat apa-apa --> kalau putus asa dan kecewa bukan hanya tidak dapat makan, tidak dapat tidur, tetapi sampai tidak dapat beribadah, tidak dapat melayani dan juga tidak dapat menyembah TUHAN.
Itu sebabnya lewat doa penyembahan, rasa sangat sedih ini betul-betul dimatikan/dirobek menjadi kuat/teguh hati, teguh hati. YESUS tabah hati Yang pada awalnya Hati-Nya sangat sedih sekali menjadi tabah, kuat dalam menghadapi segala persoalan, segala penderitaan.
Mari saudaraku, mungkin menghadapi penyakit, kita juga dapat menjadi putus asa, kecewa, dan sedih sekali karena dipikir terus. Demikian juga menghadapi persoalan anak yang membuat hati orang tua menjadi sedih sekali sampai tidak bisa berbuat apa-apa. Dan yang paling puncaknya adalah tidak dapat beribadah, tidak dapat melayani, sampai tidak dapat menyembah TUHAN.
Demikian juga dengan para siswa yang mendapatkan nilai yang jelek sehingga tidak dapat tidur karena sedih dan juga pengusaha yang mengira mendapatkan untung tetapi ternyata rugi sehingga merasa sangat sedih --> ini merupakan suara daging.
Sangat sedih ini sampai mengarah kepada putus asa, kecewa sampai tidak dapat berbuat apa-apa --> kalau putus asa dan kecewa bukan hanya tidak dapat makan, tidak dapat tidur, tetapi sampai tidak dapat beribadah, tidak dapat melayani dan juga tidak dapat menyembah TUHAN.
Itu sebabnya lewat doa penyembahan, rasa sangat sedih ini betul-betul dimatikan/dirobek menjadi kuat/teguh hati, teguh hati. YESUS tabah hati Yang pada awalnya Hati-Nya sangat sedih sekali menjadi tabah, kuat dalam menghadapi segala persoalan, segala penderitaan.
Mari saudaraku, mungkin menghadapi penyakit, kita juga dapat menjadi putus asa, kecewa, dan sedih sekali karena dipikir terus. Demikian juga menghadapi persoalan anak yang membuat hati orang tua menjadi sedih sekali sampai tidak bisa berbuat apa-apa. Dan yang paling puncaknya adalah tidak dapat beribadah, tidak dapat melayani, sampai tidak dapat menyembah TUHAN.
2. diay 33
--> ‘Ia sangat takut dan gentar’ = ketakutan dan
kekuatiran. Ini suara daging, kita sudah menyembah TUHAN, bahkan
sudah berpuasa, tetapi masih kuatir, masih takut. Kalau masih ada suara daging = belum sempurna sehingga menjadi
sasaran dari antikrist. Itu sebabnya lewat doa penyembahan, kiranya ketakutan itu dimatikan/diubahkan
menjadi takut akan TUHAN.
Takut akan TUHAN adalah:
Takut akan TUHAN adalah:
l membenci
dosa,
l menyerah
kepada TUHAN sehingga ada
ketentraman, ketenangan.
Amsal
14 : 26 Dalam takut
akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi
anak-anak-Nya.
Ada ketentraman, dan juga ada perlindungan. Inilah rahasianya saudaraku, kalau kita berada dalam ketakutan, kekuatiran, mari! kita menyembah TUHAN sampai menjadi takut kepada TUHAN, membenci dosa dan juga tidak berbuat dosa = menyerah sepenuh kepada TUHAN. Di situ betul-betul ada ketentraman, bahkan perlindungan dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Ada ketentraman, dan juga ada perlindungan. Inilah rahasianya saudaraku, kalau kita berada dalam ketakutan, kekuatiran, mari! kita menyembah TUHAN sampai menjadi takut kepada TUHAN, membenci dosa dan juga tidak berbuat dosa = menyerah sepenuh kepada TUHAN. Di situ betul-betul ada ketentraman, bahkan perlindungan dari TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
3.
Markus
14 : 36, Kata-Nya:
"Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini
dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang
Engkau kehendaki."
‘jangan yang Aku kehendaki tetapi yang Engkau kehendaki’ seringkali suara daging ini mempertahankan kehendak sendiri/keinginan daging yang bertentangan dengan Firman TUHAN. Lewat doa penyembahan, keinginan daging/kehendak daging dimatikan agar kita dapat menerima kehendak TUHAN = taat dengar-dengaran pada kehendak TUHAN, seperti TUHAN YESUS Yang tidak mudah untuk menerima salib, Dia bergumul melawan suara daging Nya, saat YESUS harus disalib, ada kesempatan terakhir untuk bergumul di Taman Getsemani, melawan apa ? melawan suara daging.
Ini memberi contoh kepada kita, bahwa lewat doa penyembahan, kita dapat mematikan suara daging. Kalau kita mengikuti suara daging = sudah berada diluar rencana TUHAN = takut dagingnya menghadapi salib. Lewat doa penyembahan, hati menjadi tenang, dan juga takut akan TUHAN itu merupakan ketentraman yang besar.
Kemudian suara daging/kehendak daging/keinginan daging yang bertentangan dengan Firman --> ‘Ya Abba Ya Bapa tidak ada yang mustahil bagi Mu, lepaskan Aku dari cawan ini, dari penderitaan ini, dari salib ini” ini kehendak daging-Nya, tapi itu dilawan lewat doa penyembahan, dimatikan suara daging sampai --> ‘Ya Abba kehendakMu lah yang jadi’ = taat dengar-dengaran kepada kehendak/kepada Firman TUHAN.
‘jangan yang Aku kehendaki tetapi yang Engkau kehendaki’ seringkali suara daging ini mempertahankan kehendak sendiri/keinginan daging yang bertentangan dengan Firman TUHAN. Lewat doa penyembahan, keinginan daging/kehendak daging dimatikan agar kita dapat menerima kehendak TUHAN = taat dengar-dengaran pada kehendak TUHAN, seperti TUHAN YESUS Yang tidak mudah untuk menerima salib, Dia bergumul melawan suara daging Nya, saat YESUS harus disalib, ada kesempatan terakhir untuk bergumul di Taman Getsemani, melawan apa ? melawan suara daging.
Ini memberi contoh kepada kita, bahwa lewat doa penyembahan, kita dapat mematikan suara daging. Kalau kita mengikuti suara daging = sudah berada diluar rencana TUHAN = takut dagingnya menghadapi salib. Lewat doa penyembahan, hati menjadi tenang, dan juga takut akan TUHAN itu merupakan ketentraman yang besar.
Kemudian suara daging/kehendak daging/keinginan daging yang bertentangan dengan Firman --> ‘Ya Abba Ya Bapa tidak ada yang mustahil bagi Mu, lepaskan Aku dari cawan ini, dari penderitaan ini, dari salib ini” ini kehendak daging-Nya, tapi itu dilawan lewat doa penyembahan, dimatikan suara daging sampai --> ‘Ya Abba kehendakMu lah yang jadi’ = taat dengar-dengaran kepada kehendak/kepada Firman TUHAN.
YESUS setelah berdoa ditaman
Getsemani, maka sudah ada ketetapan untuk taat sampai
mati di kayu salib = TUHAN YESUS menang atas suara
daging = doa penyembahan YESUS memenuhi ukuran yaitu mematikan
suara daging yang menghalangi ketaatan/yang
membuat YESUS tidak taat sehingga YESUS
dapat taat sampai mati di kayu salib.
Filipi
2 : 8-10,
8. Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib.
9. Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas
segala nama,
10. supaya dalam
nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi
dan yang ada di bawah bumi,
Jadi ini
saudaraku, doa penyembahan dari TUHAN YESUS memenuhi
ukuran yaitu sampai daging tidak bersuara sehingga TUHAN YESUS dapat taat
sampai mati di kayu salib dan Dia menerima kuasa kemenangan dari ALLAH atas setan, atas nabi palsu, atas antikrist.
Kalau kita manusia tidak bisa mengalahkan
antikrist, maka kita harus menyingkir, tetapi TUHAN YESUS
Yang dapat mengalahkan antikrist. YESUS taat sampai mati di kayu salib untuk mengalahkan setan
tritunggal termasuk mengalahkan antikrist. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau kita taat dengar-dengaran, sehingga kita dapat menyembah TUHAN
sampai daging
tidak bersuara, maka kita berada di dalam Tangan TUHAN Gembala Agung Yang
sudah menang atas antikrist.
Saya ulangi, kalau YESUS berdoa di Getsemani sampai daging tidak bersuara = Dia taat sampai mati di kayu salib sehingga Dia menerima kuasa
untuk mengalahkan setan tritunggal termasuk mengalahkan antikrist.
Sedangkan kalau kita sekarang ini menyembah TUHAN sampai daging tidak bersuara/ sampai
taat dengar-dengaran, maka kita
berada di dalam Tangan Imam Besar/
Tangan Gembala Agung/TUHAN YESUS Yang
sudah mati/Yang sudah mengalahkan antikrist.
Yohanes
10 : 27, 28,
27. Domba-domba-Ku
mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
28. dan Aku
memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai
selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Inilah saudaraku, untuk dapat taat kepada Firman
penggembalaan itu memang sulit, sebab masih ada
suara
daging, suara ketakutan, tetapi sekarang ini lewat doa penyembahan, maka suara daging, suara ketakutan itu dimatikan, sehingga kita dapat taat
dengar-dengaran kepada Suara Gembala/Suara Firman
penggembalaan, maka posisi kita berada di dalam Tangan Yang
kuat yaitu Tangan Gembala
Agung Imam Besar.
Hasilnya:
ñ ada jaminan
kepastian. Kita mendapatkan
jaminan kepastian/pemeliharaan TUHAN untuk hidup sekarang di dunia ini yang
sudah sulit dan juga yang tidak menentu dan juga tidak pasti. Tetapi di Tangan
Gembala Agung, ada jaminan kepastian/pemeliharaan
TUHAN atas kehidupan kita di dalam dunia yang sudah sulit ini,
sampai jaminan kepastian hidup kekal di surga.
Itu sebabnya, mari sungguh-sungguh sekarang ini kita taat dengar-dengaran kepada TUHAN. Suara daging atau apa saja yang membuat kita tidak taat bahkan melawan Firman, mari matikan lewat doa penyembahan apapun resikonya seperti TUHAN YESUS Yang taat dengar-dengaran. Semoga kita dapat mengerti.
Itu sebabnya, mari sungguh-sungguh sekarang ini kita taat dengar-dengaran kepada TUHAN. Suara daging atau apa saja yang membuat kita tidak taat bahkan melawan Firman, mari matikan lewat doa penyembahan apapun resikonya seperti TUHAN YESUS Yang taat dengar-dengaran. Semoga kita dapat mengerti.
ñ ‘seorang
pun tidak akan merebut mereka dari tangan Ku’ = kita mengalami
kuasa kemenangan, atas segala musuh-musuh, atas segala
masalah. Ada kuasa
kemenangan atas musuh-musuh, atas setan tritunggal, sebab kita berada di dalam Tangan TUHAN.
Bukan kita yang mempunyai kekuatan, tetapi
Tangan TUHAN
sehingga
ada kuasa kemenangan terhadap musuh-musuh, termasuk antikrist
tidak bisa merebut kita, dan juga tidak dapat menjamah kita.
Dengan ketaatan, maka segala masalah-masalah dapat cepat selesai sebab ada kemenangan terhadap musuh/kemenangan atas segala masalah-masalah.
Tetapi kalau kita tidak taat apalagi melawan Firman penggembalaan, maka akan dapat menambah masalah. Kalau Firman penggembalaan bilang A ya A, jangan ditambah dan di kurang, kalau tidak taat saudaraku, akan menambah masalah, sampai bertumpuk-tumpuk masalah. Sebab taat akan menyelesaikan masalah, cepat atau lambat masalah akan diselesaikan. Semoga kita dapat mengerti.
Dengan ketaatan, maka segala masalah-masalah dapat cepat selesai sebab ada kemenangan terhadap musuh/kemenangan atas segala masalah-masalah.
Tetapi kalau kita tidak taat apalagi melawan Firman penggembalaan, maka akan dapat menambah masalah. Kalau Firman penggembalaan bilang A ya A, jangan ditambah dan di kurang, kalau tidak taat saudaraku, akan menambah masalah, sampai bertumpuk-tumpuk masalah. Sebab taat akan menyelesaikan masalah, cepat atau lambat masalah akan diselesaikan. Semoga kita dapat mengerti.
ñ Wahyu 7 : 17, Sebab
Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan
akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air
mata dari mata mereka."
Tangan Gembala Agung menuntun kita kepada masa depan yang indah dan bahagia, istilah menuntun itu kedepan, tidak menuntun kebelakang. Menuntun kita kemasa depan yang indah dan bahagia artinya cepat atau lambat, sedikit demi sedikit air mata itu dihapus oleh TUHAN = hidup menjadi semakin indah/semakin berbahagia sebab air mata dihapus oleh TUHAN. Letih lesu beban berat dihapus/diselesaikan oleh TUHAN menjadi indah, semakin bahagia sampai ke masa depan yang indah dan bahagia.
Bagi kaum muda, ada jaminan kepastian --> ijasah belum menjamin masa depan menjadi indah, modal belum tentu menjamin masa depan, tetapi kalau hidup di Tangan Gembala Agung/kita dengar-dengaran, maka akan ada jaminan kepastian, sebab Tangan Gembala Agung menuntun kita ke masa depan yang indah dan bahagia, air mata, letih lesu, beban berat diselesaikan oleh TUHAN sampai puncaknya nanti tempat penggembalaan terakhir Yerusalem Baru, tidak ada lagi setetes pun air mata, kita berbahagia selamanya bersama dengan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Itu sebabnya kita jangan melawan/menolak Firman, terutama Firman penggembalaan, sebab itu akan menambah masalah. Sekarang ini mari!! kita berdoa untuk mengalahkan/untuk mematikan suara daging ini yang takut, sampai menjadi tidak taat, tetapi kita taat kepada Firman = ada di Tangan Gembala sehingga:
Tangan Gembala Agung menuntun kita kepada masa depan yang indah dan bahagia, istilah menuntun itu kedepan, tidak menuntun kebelakang. Menuntun kita kemasa depan yang indah dan bahagia artinya cepat atau lambat, sedikit demi sedikit air mata itu dihapus oleh TUHAN = hidup menjadi semakin indah/semakin berbahagia sebab air mata dihapus oleh TUHAN. Letih lesu beban berat dihapus/diselesaikan oleh TUHAN menjadi indah, semakin bahagia sampai ke masa depan yang indah dan bahagia.
Bagi kaum muda, ada jaminan kepastian --> ijasah belum menjamin masa depan menjadi indah, modal belum tentu menjamin masa depan, tetapi kalau hidup di Tangan Gembala Agung/kita dengar-dengaran, maka akan ada jaminan kepastian, sebab Tangan Gembala Agung menuntun kita ke masa depan yang indah dan bahagia, air mata, letih lesu, beban berat diselesaikan oleh TUHAN sampai puncaknya nanti tempat penggembalaan terakhir Yerusalem Baru, tidak ada lagi setetes pun air mata, kita berbahagia selamanya bersama dengan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Itu sebabnya kita jangan melawan/menolak Firman, terutama Firman penggembalaan, sebab itu akan menambah masalah. Sekarang ini mari!! kita berdoa untuk mengalahkan/untuk mematikan suara daging ini yang takut, sampai menjadi tidak taat, tetapi kita taat kepada Firman = ada di Tangan Gembala sehingga:
◦ ada
jaminan kepastian pemeliharaan,
◦ ada kemenangan atas masalah dan pencobaan,
◦ ada jaminan masa depan indah, sampai di Yerusalem Baru.
TUHAN memberkati
kita.
0 komentar:
Posting Komentar