Kebaktian Kenaikan Tuhan Yesus
Pdt. Widjaja Hendra
Saat ini kita
memperingati kenaikan Tuhan ke Surga.
Salah satu buku yang
menuliskan tentang kenaikan Tuhan Yesus adalah Kisah Para Rasul.
Kisah Rasul 1:9
1:9 Sesudah Ia
mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan
menutup-Nya dari pandangan mereka.
Banyak orang yang menjadi
saksi kenaikan Tuhan ke Surga. Juga ada saksi dari Surga yaitu 2 malaikat.
Dengan 2 saksi ini (dari
bumi dan dari Surga) berarti kenaikan Tuhan merupakan sesuatu yang tidak bisa
dan tidak boleh kita ragukan lagi.
Harus kita teliti
bahwa Yesus yang sudah terangkat ke Surga akan datang kembali ke dunia ini
dengan cara yang sama dalam kemuliaan.
Jadi saat
memperingati kenaikan Tuhan maka kita harus ingat bahwa Tuhan akan datang kembali
dengan cara yang sama.
Ibrani 9:28
9:28
demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk
menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali
lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka,
yang menantikan Dia.
Ibrani 9:28 menunjuk
kedatangan Yesus:
Ayat 28a menunjuk
kedatangan Yesus pertama kali, mati diatas kayu salib untuk menanggung dosa
manusia, menyelamatkan manusia berdosa.
Ayat 28b menunjuk
kedatangan Yesus kedua kali sebagai mempelai pria Surga, tidak kena mengena
lagi dengan dosa, tapi untuk mengangkat kehidupan kristen yang sempurna, tidak
bercacat cela sebagai mempelai wanita Tuhan. Oleh sebab itu kita harus siap
sedia.
Wahyu 12:1
12:1
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Gereja Tuhan yang
sempurna digambarkan sebagai perempuan hamil yang berselubung matahari, bulan
di bawah kaki, dan mahkota 12 bintang diatas kepala, menjadi terang dunia,
tidak ada kegelapan/ cacat cela sedikitpun.
Ini yang harus kita
persiapkan dalam memperingati kenaikan Tuhan.
Jika ada sedikit
kegelapan/ cacat cela maka tidak bisa terangkat.
Wahyu 12:14
12:14
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya
ia terbang ke tempatnya di padang
gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua
masa dan setengah masa.
Sebelum diangkat maka
kita diberi 2 sayap burung nazar yang besar untuk disingkirkan lebih dahulu ke padang belantara selama
3,5 tahun, sehingga tidak masuk aniaya antikris. Kemudian setelah itu kita akan
mengalami pengangkatan bersama Tuhan.
Wahyu 19:6-9
19:6
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang
berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah
perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
19:9
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Sesudah kita disingkirkan
ke padang gurun
maka kita akan diangkat menuju awan-awan yang permai, masuk dalam perjamuan
kawin anak domba/ pesta nikah anak domba. Ini pertemuan kita dengan Tuhan.
Sesudah itu masuk kerajaan 1000 tahun damai,
kemudian masuk Yerusalem Baru/ Kerajaan Surga.
Sementara di Kitab
Wahyu ada perempuan mengandung (berselubung matahari, bulan di bawah kaki dan
bermahkotakan 12 bintang) maka dalam kitab Matius ada perempuan mengandung yang
celaka.
Matius 24:19
24:19
Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
Perempuan hamil yang
celaka adalah kehidupan yang hamil dosa. Ini akan masuk aniaya antikris.
Mazmur 7:15
7:15 Sesungguhnya, orang itu hamil dengan
kejahatan, ia mengandung kelaliman dan melahirkan dusta.
Perut hati ditandai:
a.
mengandung
akar kejahatan yaitu keinginan jahat dan najis.
-
Keinginan
jahat adalah cinta akan uang, terikat pada uang. Prakteknya: kikir (tidak bisa
memberi) dan serakah (merampas hak orang lain, terutama haknya Tuhan yaitu
perpuluhan dan persembahan khusus).
-
Keinginan
najis mengarah pada dosa makan-minum dan seks.
b.
mengandung
kelaliman: bengis, sewenang-wenang.
Ester 7:4-5
7:4 Karena kami, hamba serta bangsa hamba, telah terjual untuk
dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya kami hanya dijual
sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya hamba akan berdiam diri, tetapi
malapetaka ini tiada taranya di antara bencana yang menimpa raja."
7:5 Maka bertanyalah raja Ahasyweros kepada Ester, sang ratu:
"Siapakah orang itu dan di manakah dia yang hatinya mengandung niat akan
berbuat demikian?"
c.
mengandung
dusta
Ayub 15:35
15:35
Mereka menghamilkan bencana dan melahirkan kejahatan, dan tipu daya dikandung
hati mereka."
Tipu daya melahirkan dusta, perbuatannya
jahat dan najis sehingga saat antikris datang akan masuk aniaya antikris. Ada 2 kemungkinan:
-
menyembah
antikris, menjadi pengikut antikris sehingga akan dibinasakan selama-lamanya.
-
Tetap
bertahan, tetap menyembah Tuhan, akan disiksa dan dipancung sampai mati. Namun
saat kedatangan Tuhan kedua kali akan mengalami pengangkatan bersama Tuhan.
Sekarang kita harus
mengarah pada perempuan mengandung yang berselubung matahari, bulan di bawah
kaki dan bermahkotakan 12 bintang.
Oleh sebab itu kita
harus mengalami penyucian sehingga bisa disingkirkan saat aniaya antikris, bisa
sempurna, terangkat saat kedatangan Tuhan kedua kali.
1.
Darah
Yesus
Untuk menyucikan dosa masa lalu.
1 Yohanes 1:7,9
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia
ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain,
dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan
adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan.
Prosesnya: mengaku dosa dengan
sungguh-sungguh kepada Tuhan dan sesama, dengan sejujur-jujurnya dan berani
menanggung resiko apapun.
Maka saat itu darah Yesus aktif untuk:
- mengampuni
segala dosa kita, sampai tidak kelihatan lagi bekasnya, kita dibenarkan.
- menyucikan,
mencabut akar-akar dosa sehingga kita tidak berbuat dosa lagi, mengalami
kelepasan dari dosa, hidup dalam kebenaran.
2.
Firman
penyucian
Untuk menyucikan dosa masa sekarang.
Yohanes 15:3
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan
adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan.
Firman penyucian adalah firman yang dikatakan
oleh Tuhan Yesus, yaitu firman yang dibukakan rahasianya, ayat yang satu
menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Jadi bukan diterangkan dengan
pengetahuan, lawakan, dll. Jika firman diterangkan dengan pengetahuan maka akan
berbeda-beda artinya sesuai dengan pengetahuan hamba Tuhan yang menyampaikan
firman. Firman yang diterangkan dengan pengetahuan bisa berubah-ubah, tidak ada
kuasa untuk menyucikan.
Firman yang dibukakan rahasianya adalah
firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, mampu menyucikan kita.
Mazmur 119:9, 11
119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya
bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
119:11
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
Proses disucikan oleh firman:
-
mendengar
firman dengan sungguh-sungguh sampai mengerti
-
percaya/
yakin pada firman sehingga firman menjadi iman, tersimpan dalam hati
-
praktek
firman sampai mendarah daging dalam hidup kita. Firman menjadi rem supaya tidak berbuat dosa.
Mazmur 119:11
119:11.
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
Hakim-hakim 3:14-17,
22
3:14 Delapan belas tahun lamanya orang Israel menjadi takluk kepada Eglon, raja Moab .
3:15 Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, maka TUHAN
membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera, orang
Benyamin, seorang yang kidal. Dengan perantaraannya orang Israel biasa
mengirimkan upeti kepada Eglon, raja Moab.
3:16 Dan Ehud membuat pedang yang bermata dua, yang panjangnya
hampir sehasta, disandangnyalah itu di bawah pakaiannya, pada pangkal paha
kanannya.
3:17
Kemudian ia menyampaikan upeti kepada Eglon, raja Moab. Adapun Eglon itu
seorang yang sangat gendut.
3:22 sehingga hulunya beserta mata pedang itu masuk. Lemak
menutupi mata pedang itu, sebab pedang itu tidak dicabutnya dari perut raja.
Lalu keluarlah ia melalui pintu belakang.
Raja Eglon gendut (penuh lemak) seperti
wanita hamil, mengandung kejahatan. Oleh sebab itu harus ditusuk pedang supaya
bisa berbau harum. Jika mengandung sesuatu yang jahat maka akan meledak seperti
perut Yudas. Jadi firman menusuk perut hati supaya lemak-lemak dosa
dikeluarkan.
Sesudah disucikan maka firman akan
mengarahkan kita.
Mazmur 119:105
119:105.
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Biar pun bersih tapi tersesat tidak ada
gunanya. Oleh sebab itu firman sebagai terang pelita yang memberi arah dalam
perjalanan hidup kearah yang benar sampai Yerusalem Baru, Kerajaan Surga. Hati-hati
mulai dari seorang gembala (nahkoda dalam penggembalaan), para suami (nahkoda
dalam rumah tangga), menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, ’arah’ mau
dikacaukan oleh angin pengajaran sesat. Oleh sebab itu kita harus berpegang
pada satu firman pengajaran yang benar.
‘Pelita bagi kakiku’ menunjuk firman menuntun
kehidupan kita supaya tidak jatuh tersandung, tidak jatuh, tetapi mampu berjalan
bersama Tuhan sampai kedatangan Tuhan kedua kali.
3.
lewat
hajaran
Untuk menyucikan dosa masa sekarang. Jika
penyucian lewat darah Yesus dan lewat firman ditolak, maka Tuhan akan mendatangkan
hajaran supaya kita bisa sadar dan kembali pada kesucian. Jika sadar maka hajaran
akan berhenti.
Ibrani 12:10-11
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek
sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk
kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak
mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah
kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Dalam hajaran memang ada dukacita, seperti
wanita mengandung. Tapi jika sudah melewati masa kehamilan maka akan ada
sukacita.
4.
Lewat
sengsara tanpa dosa (percikan darah).
Untuk menyucikan masa depan. Tuhan Yesus
mengalami sengsara, maka kita juga harus mengalami sengsara sehingga kita bisa
mengalami kebangkitan dan kemuliaan.
Imamat 16:12,14
16:12 Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api
dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari
wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang
tabir.
16:14 Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan
itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka,
dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu
dengan jarinya tujuh kali.
Ini merupakan penyucian terakhir.
Percikan darah = sengsara daging bersama
Yesus untuk menyucikan dosa-dosa yang sering tidak disadari (yang tersembunyi) sampai
kita tidak bercacat-cela.
Supaya kita tahan menghadapi percikan darah/
sengsara daging bersama Yesus harus ada:
-
dupa
yaitu doa penyembahan.
-
pengharapan
untuk bisa bertemu Yesus, pengharapan untuk bisa sempurna, sampai kita bisa
melihat Tuhan.
1 Yohanes 2:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah
anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita
tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti
Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya,
menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Oleh sebab itu bertahan dalam percikan darah,
rela menderita secara daging karena firman. Dimana ada percikan darah/ sengsara
bersama Tuhan maka disitu kita mendapat kasih karunia Tuhan, belas kasih Tuhan
yang lebih dari apapun.
1 Petrus 2:19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar
akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Contohnya: Ayub mengalami percikan darah,
ujian habis-habisan karena ada sesuatu yang tersembunyi yaitu dosa kebenaran
diri sendiri.
Ayub 32:1-2
32:1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka
terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum
Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada
Allah,
Kebenaran diri sendiri adalah:
-
kebenaran
dengan cara menyalahkan orang lain, termasuk Tuhan.
-
menutupi
dosa dengan pura-pura berbuat baik
Ayub 42:5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau,
tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan
menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Saat Ayub mengalami penyucian sampai bisa mengaku
bahwa dirinya hanya debu tanah liat yang tidak layak, tidak berdaya, banyak
kelemahan/ kekurangan, maka Ayub berada di tangan Tuhan Sang Pencipta dengan
kuasa penciptaan.
Kegunaan kuasa penciptaan:
1.
memulihkan
keadaan kita yang sudah hancur, baik ekonomi, nikah, dll.
2.
memberikan
rancangan masa depan yang indah: hari depan yang penuh damai sejahtera dan
kebahagiaan.
Yeremia 29:11
29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang
ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan.
3.
Tangan
kemurahan Tuhan menciptakan kita menjadi ciptaan yang semula.
Kejadian 1:26
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia
menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi."
Kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap
menyingkir ke padang gurun saat antikris berkuasa di bumi, bahkan kita diangkat
saat kedatangan Yesus kedua kali.
0 komentar:
Posting Komentar